Ahad 07 Apr 2019 06:39 WIB

PM Pakistan Tuduh India Kobarkan Histeria Perang

Hubungan India dan Pakistan telah tegang selama bertahun-tahun.

Red: Reiny Dwinanda
Foto yang diambil dari video pasokan PTV memperlihatkan  Komandan Abhinandan Varthaman, yang menjadi wajah dan simbol dari bentrok terbesar antara India dan Pakistan, berjalan melintasi perbatasan menuju India di Wagah, Pakistan, Jumat (1/3). Pakistan telah menyerahkan pilot India.
Foto: AP
Foto yang diambil dari video pasokan PTV memperlihatkan Komandan Abhinandan Varthaman, yang menjadi wajah dan simbol dari bentrok terbesar antara India dan Pakistan, berjalan melintasi perbatasan menuju India di Wagah, Pakistan, Jumat (1/3). Pakistan telah menyerahkan pilot India.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyalahkan Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India karena "mengobarkan histeria perang" atas klaim bahwa India menjatuhkan satu pesawat F-16 Pakistan dalam kebuntuan pada Februari. Ia menyatakan bahwa kebenaran selalu merupakan kebijakan paling baik.

Majalah Foreign Policy terbitan di Amerika Serikat, yang mengutip beberapa pejabat AS, mengatakan jet-jet tempur F-16 Pakistan telah diperhitungkan, berbeda dari penilaian Angkatan Udara India yang menyatakan pihaknya menembak jatuh salah satu pesawat tempur itu.

Baca Juga

"Kebenaran itu selalu menang dan selalu merupakan kebijakan terbaik," kata Khan dalam cuitannya. "Usaha BJP untuk meraih kemenangan dalam pemilihan umum melalui histeria perang dan klaim yang salah mengenai pesawat F-16 Pakistan dijatuhkan telah menjadi bumerang dengan pejabat-pejabat Pertahanan AS yang menyatakan tak ada jet tempur F16 yang hilang dari armada Pakistan."

India dan Pakistan, dua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir, terlibat dalam pertempuran udara di wilayah Kashmir yang mereka perebutkan sehari setelah jet-jet India masuk ke wilayah Pakistan untuk menyerang sebuah kamp yang diduga didiami oleh para militan anti-India. Sebuah jet tempur India ditembak jatuh dalam penerbangan itu dan pilotnya ditangkap ketika dia melompat di wilayah Kashmir yang berada di wilayah Pakistan. Ia kemudian dibebaskan.