Rabu 10 Apr 2019 07:24 WIB

TKN Tegaskan tak Ada Toleransi ke Koruptor

TKN tidak setuju Prabowo usulkan kesempatan bertobat koruptor.

Rep: Dian Fath R/ Red: Indira Rezkisari
Deklarasi Tokoh Lintas Agama: Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto memberikan sambutan di acara deklarasi tokoh lintas agama mendukung Jokowi - Ma'ruf, Tulang Bawang, Lampung, Jumat (1/3).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Deklarasi Tokoh Lintas Agama: Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto memberikan sambutan di acara deklarasi tokoh lintas agama mendukung Jokowi - Ma'ruf, Tulang Bawang, Lampung, Jumat (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAUMERE -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH. Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menegaskan tindak korupsi adalah hal yang tidak bisa ditolerir. Korupsi adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak ditolerir dengan cara apapun.

"Apalagi dengan memberikan dana pensiun. Itu sangat kontraproduktif," ujar Hasto usai melakukan kampanye terbuka di Lapangan Kota Baru Maumere, Selasa (9/4) malam.

Baca Juga

Hasto menanggapi Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang mengusulkan kesempatan bertobat dan memberi pensiun bagi para koruptor. Hasto menilai, apa yang diucapkan Prabowo menandakan yang bersangkutan tidak berdaya saat berhadapan dengan para calon anggota legislatifnya yang mantan koruptor. Sehingga, Prabowo dianggap memberikan ruang yang besar untuk hal tersebut.

Hasto menegaskan di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PDI Perjuangan, tak ada ampun bagi para kader partai yang terlibat korupsi. Bahkan, partai akan memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada kader yang terbukti korupsi.

"PDI P memberikan sanksi yang sangat tegas. Mereka yang korupsi tidak bisa kami calonkan. Mereka yang korupsi kami beri sanksi pemecatan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang menegaskan tak ada kata kompromi terhadap para koruptor. "Saya katakan kalau korupsi harus zero tolerant. Zero tolerant itu artinya tidak ada kompromi dengan koruptor karena dia extra ordinary crime," tegas Saut di Gedung KPK Jakarta, Senin (8/4).

Pada pidatonya di GBK, Ahad (7/4), Prabowo sempat mengatakan akan meminta para koruptor bertobat dan mengembalikan uang negara. Koruptor juga akan diberi dana pensiun.

"Kita akan panggil koruptor-koruptor itu, kita akan minta mereka taubat dan sadar kembalikan lah uang-uang yang kau (koruptor) curi, ya boleh kita sisihkan sedikit lah, boleh nggak? Ya untuk dia pensiun, berapa, kita tinggalin berapa," ujar Prabowo saat itu.

Masih dalam kesempatan yang sama, Saut juga menyebut Prabowo telah salah persepsi terkait pengakuan KPK adanya kebocoran keuangan negara yang kerap disuarakan dirinya.  Saut tak memungkiri, pernyataan mengenai kebocoran anggaran tersebut bersumber darinya. Saut menjelaskan, maksud pernyataannya bukanlah kebocoran dalam pengeluaran anggaran, melainkan potensi pendapatan negara yang bisa dicapai.

"Itu sebenarnya arti yang mungkin salah persepsi. Saya pikir itu ya," ucap Saut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement