Rabu 10 Apr 2019 14:25 WIB

TKN Tegaskan tak Terganggu dengan Pengakuan Bowo Soal Nusron

Bowo Sidik mengakui dirinya diminta Nusron Wahid siapkan amplop serangan fajar.

Rep: Arif Satrio Nugroho, Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk, Bowo Sidik Pangarso bergegas menuju mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Tersangka kasus dugaan suap distribusi pupuk, Bowo Sidik Pangarso bergegas menuju mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (9/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf membantah adanya keterkaitan dengan kasus dugaan suap untuk serangan fajar Bowo Sidik Pangarso, yang belakangan juga menyeret Nusron Wahid. TKN menyatakan kasus itu tak mengganggu kinerja pemenangan Jokowi.

"Kami tidak terganggu dengan masalah itu karena tidak ada kaitannya sama sekali dengan kebijakan TKN," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily saat dihubungi Republika, Rabu (10/4).

Baca Juga

Ace menegaskan, kasus itu tak ada kaitannya dengan TKN. Menurut dia, TKN tak pernah menggunakan kebijakan dan strategi kampanye berupa 'serangan fajar' untuk meraup suara masyarakat. "Tidak ada TKN membuat kebijakan dan Strategi pemenangan seperti itu," ujar Ace.

Ace mengklaim, penyataan Bowo Sidik tak akan memengaruhi kinerja TKN dalam memenangkan Paslon 01 Joko Widodo dan Maruf Amin menjelang Pemilu pada 17 April 2019 yang hanya tinggal hitungan hari. Meskipun, Nusron sendiri diketahui sebagai salah satu Koordinator Relawan yang mendukung Jokowi.

TKN terus bekerja memenangkan Jokowi memanfaatkan masa kampanye terbuka. "Kami terus berkampanye di berbagai daerah untuk meyakinkan masyarakat," kata Poltikus Golkar itu.

Bowo Sidik dalam pernyataannya, Selasa (9/4), menyebut bahwa ia mendapat instruksi dari Nusron untuk menyiapkan sebanyak 400 ribu amplop untuk serangan fajar. Sedangkan, kata Bowo, Nusron menyiapkan 600 ribu amplop.

Nusron dan Bowo sendiri diketahui merupakan calon legislatif Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah 1, yang meliputi Semarang, Kendal dan Salatiga. Bowo merupakan Ketua Tim Pemenangan Golkar di Jateng, sementara Nusron merupakan Ketua Pemenangan Dapil 1 Jateng.

Nusron Wahid telah membantah pengakuan Bowo Sidik. Nusron membantah bila dirinya yang dianggap menginstruksikan Bowo Sidik menyiapkan 400 ribu amplop 'serangan fajar'.

"Tidak benar," kata Nusron kepada wartawan melalui pesan singkat Whatsapp, Selasa (9/4).

photo
Rencana 'Serangan Fajar' Bowo Sidik

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement