REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Olimpiade Jepang, Yoshitaka Sakurada, mengundurkan diri setahun menjelang Olimpiade dan Paralimpiade 2020 di Tokyo. Ini setelah Sakurada mengeluarkan pernyataan kontroversial yang dianggap menyakiti korban gempa bumi dan tsunami 2011 silam.
Pengunduran diri Sakurada dikabulkan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe pada Rabu (10/4), demikian dilaporkan Reuters.
"Menteri Sakurada mengajukan pengunduran diri setelah komentarnya yang menyakiti para korban area terdampak bencana," kata Abe.
"Sudah menjadi kebijakan pemerintahan kami untuk melakukan segalanya agar pemulihan pascabencana berjalan sembari tetap menjaga perasaan warga area terdampak...sebagai Perdana Menteri saya ingin memohon maaf atas komentar tersebut," ujarnya menambahkan.
Laporan NHK menyebutkan Abe berencana untuk meminta anggota parlemen daerah Shunichi Suzuki untuk mengisi jabatan tersebut. Ia sempat menduduki jabatan menteri olahraga sebelum digantikan Sakurada akhir Oktober lalu.
Sebelumnya, dalam sebuah pesta yang digelar sesama anggota legislatif Hinako Takahashi, Sakurada melontarkan pujian yang malah menjadi bumerang. Ia menyebut bahwa Takahashi lebih penting dibandingkan proses pemulihan pascabencana.
Pada pertengahan Maret 2019, Ketua Komite Olimpiade Jepang (JOC) Tsunekazu Takeda juga mengundurkan diri karena tengah diselidiki atas dugaan korupsi.