Kamis 11 Apr 2019 12:06 WIB

AS-Cina Setuju Dirikan Kantor Penegakan Kesepakatan Dagang

Belum jelas apakah AS akan menghapus tarif barang-barang Cina.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Wakil Perdana Menteri Cina Liu He berjabat tangan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin usai pertemuan di Beihing pada 29 Maret 2019. Amerika Serikat dan Cina sepakat akan mendirikan kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah perdagangan.
Foto: Nicolas Asfouri/Pool Photo via AP
Wakil Perdana Menteri Cina Liu He berjabat tangan dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin usai pertemuan di Beihing pada 29 Maret 2019. Amerika Serikat dan Cina sepakat akan mendirikan kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah perdagangan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Cina sebagian besar telah menyetujui mekanisme untuk mengawasi setiap perjanjian perdagangan yang mereka capai. Hal ini termasuk mendirikan kantor-kantor penegakan hukum baru.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, mengatakan pada Rabu (10/4) bahwa kemajuan terus dilakukan dalam pembicaraan, termasuk panggilan produktif dengan Wakil Perdana Menteri Cina Liu He pada Selasa malam. Diskusi akan dilanjutkan awal Kamis, waktu Washington.

Baca Juga

"Kami sudah cukup sepakat tentang mekanisme penegakan hukum, kami sepakat bahwa kedua belah pihak akan mendirikan kantor penegakan hukum yang akan menangani masalah yang sedang berlangsung," kata Mnuchin. Dia menambahkan bahwa masih ada masalah penting bagi kedua negara untuk ditangani.

Mnuchin menolak mengomentari kapan atau apakah tarif AS atas barang-barang Cina senilai 250 miliar dolar AS akan dihapus. Meskipun Presiden Donald Trump mengatakan baru-baru ini bahwa kesepakatan bisa siap sekitar akhir April, Mnuchin menolak untuk menetapkan kerangka waktu pada negosiasi. Dia menambahkan bahwa Trump fokus untuk mendapatkan kesepakatan yang tepat.

“Segera setelah kami siap dan kami telah melakukan ini, dia siap dan bersedia untuk bertemu dengan Presiden Xi (Jinping) dan penting bagi kedua pemimpin untuk bertemu. Kami berharap kami dapat melakukan ini dengan cepat, tetapi kami tidak akan menetapkan tenggat waktu yang sewenang-wenang," tambah Mnuchin.

Amerika Serikat menuntut agar Cina menerapkan reformasi signifikan untuk mengekang pencurian kekayaan intelektual AS dan mengakhiri transfer teknologi secara paksa dari perusahaan Amerika ke perusahaan Cina.

Washington juga ingin Beijing mengekang subsidi industri, membuka pasarnya lebih luas bagi perusahaan-perusahaan AS dan sangat meningkatkan pembelian pertanian, energi, dan barang-barang manufaktur Amerika. Mnuchin tidak membahas apakah struktur penegakan hukum akan memungkinkan AS hak sepihak untuk memberlakukan kembali tarif tanpa pembalasan jika Cina gagal menindaklanjuti komitmennya.

Orang-orang yang mengetahui perihal diskusi telah mengatakan bahwa negosiator AS mencari hak itu, tetapi Cina enggan menyetujui konsesi semacam itu. Atau, AS dapat berupaya untuk mempertahankan tarif, hanya membatalkannya ketika Cina memenuhi tolok ukur tertentu dalam melaksanakan reformasi.

Mnuchin mengatakan dia dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, yang memimpin negosiasi, fokus pada eksekusi penyusunan dokumen dalam perjanjian perdagangan. Kedua belah pihak sedang mengerjakan perjanjian luas yang mencakup enam bidang, yaitu transfer teknologi paksa dan pencurian dunia maya, hak kekayaan intelektual, layanan, mata uang, pertanian dan hambatan non-tarif untuk berdagang.

"Beberapa bab hampir selesai, beberapa bab masih memiliki masalah teknis," kata Mnuchin. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement