Jumat 12 Apr 2019 12:43 WIB

KPU Pastikan Persiapan Debat Terakhir Lancar

Debat terakhir digelar Sabtu, 13 April 2019.

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan persiapan untuk debat calon presiden dan calon wakil presiden Sabtu (13/4) berjalan dengan lancar. Hari KPU menggelar geladi bersih untuk persiapan debat.

"Seluruh persiapan teknis berjalan dengan lancar. Persiapan teknis sebenarnya lebih kepada bagaimana memastikan proses teknis itu lebih siap dan lebih baik," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz di Jakarta, Jumat (12/4).

Baca Juga

Menurut Viryan, rencananya Jumat siang ini akan diadakan geladi bersih dan pada malam akan dilaksanakan geladi kotor dengan tim dari kedua pasangan capres dan cawapres. Pada Sabtu siang dijadwalkan KPU akan mengadakan geladi bersih final secara keseluruhan.

Viryan mengatakan akan terjadi penambahan undangan untuk kedua kubu capres dan cawapres karena banyak pihak yang ingin menyaksikan debat secara langsung. "Benar undangan tambah 150 (untuk masing-masing capres-cawapres). Namun, dengan pengaturan yang lebih baik lagi karena ini debat terakhir, debat pamungkas," ujarnya.

Viryan mengharapkan kedua pasangan capres dan cawapres akan memanfaatkan momen debat untuk menyampaikan visi dan misi secara optimal. "Mudah-mudahan suasananya benar-benar dalam keadaan riang gembira, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dapat mengoptimalkan waktu debat menyampaikan visi misi program," katanya.

Pemilihan Presiden 2019 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement