REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disebut tidak masuk dalam daftar calon menteri di kabinet Prabowo-Sandiaga. AHY pun akhirnya buka suara menanggapi hal ini.
"Lebih baik tidak berbicara dulu tentang menteri deh, karena Pemilunya belum dilakukan yang menang juga belum tahu," kata AHY berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id Ahad (14/4).
AHY menilai pembicaraan jatah menteri ini tidak cukup bagus. Pasalnya, masyarakat ingin mendengar program kerja agar lebih yakin dalam menentukan pilihannya nanti.
Masyarakat tak ingin melihat para elite hanya berbicara atau berdiskusi secara pragmatis, bagi-bagi jatah menteri dan sebagainya.
Kemudian, AHY mengaku jika ia sempat ditawari untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Sandiaga. "Saya tidak ingin memperpanjang polemik itu, saya di beberapa kesempatan diminta oleh Pak Prabowo," ungkapnya.
AHY pun bersyukur jika beberapa pihak menilainya pantas untuk menjadi menteri. Namun, sekali lagi dia menegaskan akan fokus untuk memenangkan Demokrat dalam Pemilu nanti.
"Jika diharapkan oleh masyarakat untuk menjadi bagian dari pemerintahan medatang termasuk salah satunya dalam kabinet, saya mensyukuri kalau ada yang mengharapkan seperti itu," ucapnya.
AHY melanjutkan saat ini ingin lebih fokus untuk mencapai kemenangan sampai 17 April 2019. "Walaupun masyarakat menilai saya memiliki kapasitas dan juga kepantasan untuk bisa berkontribusi luas kepada masyarakat dan negara. Tetapi saya lebih ingin fokus ini hari-hari terakhir ataupun menjelang tanggal 17 April ini," katanya.