Ahad 14 Apr 2019 08:25 WIB

Siang Ini, Mercedes Berpeluang Kuasai F1 GP Shanghai

Duo pembalap Mercedes start dari posisi satu dan dua.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap Mercedes F1, Lewis Hamilton saat latihan bebas kedua GP Australia di sirkuit Albert Park, Melbourne, Jumat (24/3).
Foto: EPA/Diego Azubel
Pembalap Mercedes F1, Lewis Hamilton saat latihan bebas kedua GP Australia di sirkuit Albert Park, Melbourne, Jumat (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Tim Mercedes AMG Petronas punya kesempatan besar untuk mendominasi balapan Formulai 1 (F1) pada seri Cina di Shanghai International Circuit, siang ini WIB. Besarnya peluang tim asal Jerman tersebut lahir setelah kedua pembalap mereka, Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton, merebut dua grid tertinggi di fase kualifikasi, Sabtu (13/4).

Bottas akan start terdepan pada GP Shanghai setelah mencatatkan waktu 1 menit dan 31,547 detik. Adapun Hamilton akan memulai balapan dari posisi kedua (1 menit dan 31,570 detik). Di belakang mereka, dua pembalap Ferrari, Sebastian Vettel (1 menit 31,848 detik) dan Charles Leclerc (1 menit 31,865 detik), berturut-turut menempati grid ketiga dan keempat.

Botas mengaku sangat bahagia bisa meraih pole position.

"Saya merasa percaya diri. Ini menjadi awal yang baik di tahun ini untuk saya dan tim. Namun, ini masih awal," kata Bottas seperti dikutip dari Crash.

Bottas meraih pole position pertamanya pada gelaran F1 tahun ini. Pembalap asal Finlandia itu mencatatkan waktu yang sangat tipis, hanya unggul 0,023 detik dari kompatriotnya, Hamilton.

Dengan mobil Mercedes rancangan 2019, ia yakin dapat memperoleh hasil maksimal pada balapan. Hal itu ia buktikan ketika mendominasi kualifikasi sejak awal.

"Hari ini (kemarin) hari yang baik, semoga besok terulang kembali meskipun musim masih panjang," ujarnya.

Namun, ia enggan memprediksi jalannya balapan siang nanti karena segala kemungkinan dapat terjadi. Pembalap berusia 29 tahun ini masih yakin Hamilton dan driver-driver dari tim lain akan mengganggunya dengan ketat.

Gangguan tersebut, kata dia, bahkan telah ia hadapi sejak kualifikasi. Selain Hamilton, para pembalap Ferrari dan tim Red Bull pun sangat menyulitkan.

"Berkaca dari Jumat (12/4), tempat tiga terbesar sangat ketat. Namun, hasil hari ini membuat saya bersemangat. Kami akan maju terus," katanya.

Saat ini, Bottas memimpin klasemen sementara F1 musim 2019 dengan unggul hanya satu poin dari Hamilton. Adapun Ferrari dan Red Bull terus menempel ketat di bawah dua pembalap Mercedes tersebut.

Hamilton juga puas dengan hasil kualifikasi kemarin. Padahal, mobil Mercedes W10 yang dikendarainya sedang dalam kondisi yang kurang maksimal. Pembalap asal Inggris itu pun harus berjibaku dengan pembalap tim lain yang dinilainya memiliki persiapan lebih matang.

"Saya bersusah payah dengan mobil ini, bahkan hingga kualifikasi kedua. Namun, tim melakukan beberapa perubahan pada ban dan komponen lainnya," kata Hamilton seperti dikutip dari Crash.

Pembalap yang berstatus juara bertahan itu pun menyebut bahwa hasil kualifikasi bukanlah yang terbaik baginya. Meski demikian, ia akan melakukan evaluasi diri dan tetap optimistis meraih finis di tempat teratas.

"Itulah yang akan terjadi pada balapan besok (siang ini). Beberapa mobil akan menyesuaikan dengan lintasan," ujarnya.

Vettel menanggapi santai hasil kualifikasi ini. Dia menyatakan masih punya perasaan yang sama dengan seri sebelumnya, yakni tak terlalu senang dengan performa tunggangannya, SF90. "Kami (bersama Lecrec) telah berusaha maksimal, biar balapan nanti yang akan menentukan," kata dia.

Kepala tim Scuderia Ferrari, Mattia Binotto, menyatakan sudah berusaha maksimal untuk meningkatkan kinerja SF90 di lintasan. Tim mekanik, kata dia, bahkan kembali menggunakan sejumlah komponen power unit spesifikasi lama untuk turun di balapan GP Cina. Ini untuk menghindari kerusakan seperti yang dialami Charles Leclerc di Bahrain.

"Apa yang kami lakukan di Ciina hanyalah menggunakan kembali spesifikasi lama. Spesifikasi yang kami kenal cukup baik, kami memiliki statistik yang bagus soal kualitas dan semoga itu cukup," kata Binotto seperti dikutip dari laman resmi F1.

Leclerc hampir mempersembahkan trofi podium pertama bagi tim Kuda Jingkrak di Bahrain jika saja tidak mengalami masalah reliabilitas dengan mesin yang dipakai. Ferrari menyatakan masalah itu disebabkan oleh hubungan arus pendek di dalam unit kontrol injeksi, yang belum pernah mereka temui sebelumnya dengan komponen yang bersangkutan.

Perasaan berbeda menyelimuti pembalap F1 tim Red Bull Honda, Max Verstappen, yang harus puas bertengger di posisi kelima kualifikasi GP seri Cina. Ia mengaku kesal karena hampir meraih posisi kedua.

Di akhir lap kualifikasi ketiga, Verstappen sempat ingin menyalip pembalap Ferrari, Vettel dan Leclerc. Namun, mobilnya terhalang oleh mobil kedua pembalap Ferrari yang sedang antre menunggu final lap masing-masing.

"Saya mengikuti Ferrari di belakangnya. Bisa saja saya menyalip mereka, tapi itu tidak elok dilakukan dalam kualifikasi,\l" kata dia seperti dikutip dari Crash.

Atas raihannya itu, pembalap berusia 21 tahun ini sebenarnya merasa tak senang. Namun, apa boleh buat, ia memilih untuk terus menjalani balapan dengan tetap berpikir positif. "Saya enggan berharap meraih podium, tentu karena hasil (kualifikasi) pun sudah terlihat," ujarnya.

Kepala tim Red Bull, Christian Horner, mengatakan, Verstappen sudah meraih hasil yang terbaik. Pihak tim berjanji akan melakukan yang terbaik pada balapan esok.

\Sayangnya, waktu kualifikasi telanjur habis. Ia bisa saja meraih hasil yang lebih baik. Kami akan mencobanya lagi," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement