REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekitar 680 Kotak suara di Ciseeng, Kabupaten Bogor, rusak akibat hujan deras dan angin lebat pada Ahad, (14/4). Kotak suara yang akan digunakan untuk pemilu itu tidak bisa digunakan karena terendam air dan lumpur.
Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni mengatakan, hujan lebat dan angin puting terjadi saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Bawaslu dan kepolisian juga sedang melakukan pengaturan logistik dan melakukan evakuasi. Ia menambahkan, ada banyak kotak suara yang tidak terangkat sehingga terkena lumpur.
Kata dia, hujan dan angin lebat tersebut menyebabkan dinding jebol, selain itu sambungnya, di sana juga ada saluran drainase. Namun, Ummi mengatakan, kerusakan dari kejadian tersebut tidak akan mengganggu proses pemilihan pada 17 April mendatang.
“Semalam sudah dimasukan ke plastik besar dan diberi nama, jadi tidak rusak semua. Untuk yang rusak, baru hari ini KPU mengantar kotak suara untuk Ciseeng,” ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (15/4).
Ummi menuturkan, hari ini pengiriman logistik kotak suara sudah dalam tahap pengiriman menuju desa-desa. Ia menegaskan, saat ini pihaknya juga terus menghimbau kepada para PPK untuk menjaga konsentrasi jika ada kebocoran, terutama ketika hujan. Ketua KPUD Kabupaten Bogor tersebut mengatakan, proses persiapan pelaksanaan Pemilu saat ini sudah mencapai 80 persen, sedangkan 20 persen yang belum siap menurutnya adalah proses packing untuk selanjutnya dikirim ke TPS yang ada di Kabupaten Bogor.
Ummi menegaskan, pengadaan kotak suara disediakan dan difasilitasi oleh KPU pusat dan pihaknya hanya sebagai fasilitator untuk melaporkan, namun menurutnya semua sudah diselesaikan. “proses hingga kini masih lancar. Untuk Ciseeng kan Cuma 680 dari jumlah 15 ribu TPS, jadi untuk proses masih lancar,” ujarnya.
Ia menuturkan, sebanyak 344 kotak suara di Tamansari yang dikabarkan rusak, itu sudah dipastikan berita bohong. Ia menambahkan, memang ada beberapa saja yang mengalami kerusakan disana, namun menurutnya, itu sudah diganti dengan stok yang ada di KPUD. Menurutnya, saat ini proses pengecekan sudah selesai.
“Untuk kasus tamansari itu ada beberapa kotak suara yang sedikit rusak, dan itu sudah diganti dengan stok pilkada lalu. Sudah diganti dan barusan saya telepon tidak ada masalah,” ucapnya