Rabu 17 Apr 2019 15:03 WIB

Usai Mencoblos, Warga Jalan-Jalan Naik MRT

Warga sengaja naik MRT untuk jalan-jalan usai menggunakan hak suaranya.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andi Nur Aminah
Warga memadati Stasiun MRT Bundaran HI pada pemilihan umum serentak, Rabu (17/4).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Warga memadati Stasiun MRT Bundaran HI pada pemilihan umum serentak, Rabu (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) serentak Rabu (17/4) ini. Sebagian besar warga memanfaatkan hari libur usai mencoblos di bilik suara dengan berjalan-jalan, termasuk warga DKI Jakarta dan sekitarnya.

Salah satunya dengan menikmati perjalanan transportasi massal teranyar yakni Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Mereka terlihat memadati Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI). Di antaranya, adalah keluarga Susilo Yogi (45), asal Pondok Cabe, Tangerang Selatan.

Baca Juga

Yogi beserta istri dan seorang anaknya menaiki MRT Jakarta dari Stasiun Lebak Bulus dan turun di Stasiun Bundaran HI. Ia mengaku sengaja naik MRT untuk jalan-jalan usai menggunakan hak suaranya. "Kita mau jalan-jalan, habis nyoblos tadi kan libur jadi kita naik MRT terus jalan-jalan saja," ujar Yogi kepada Republika.co.id di pintu luar Stasiun Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (17/4) siang.

Ia mengaku kaget saat tiba di Stasiun Bundaran HI melihat padatnya penumpang menunggu Ratangga. Sebab, menurut Yogi, di Stasiun Lebak Bulus tak terlihat padat, masih dikatakan wajar.

Kendati demikian, ia tak tahu akan melanjutkan perjalanan liburan seharinya ini. Bahkan, ia sempat menanyakan rekomendasi tempat. Kemungkinan ia akan mendatangi tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta seperti museum.

Sang istri, Rahmi mengatakan, hanya ingin berjalan-jalan. Membawa anak satu-satunya berlibur bersama. Menurut Rahmi, keluarganya juga akan menyempatkan datang ke pusat perbelanjaan. "Belum tahu sih mau ke mana, ke mal-mal kali ya," kata Rahmi.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id sekitar pukul 14.20 WIB, masyarakat terlihat ramai di depan pintu luar stasiun. Kepadatan antrean tiket juga telah terjadi. Bahkan antrean masuk tap in hingga melewati metal detector yang ada di sana.

Petugas dari sejumlah bank juga telah bersiap menawarkan kartu uang elektronik. Di antaranya petugas dari Bank BCA menjual kartu Flazz senilai Rp 30 ribu dengan saldo sebesar Rp 20 ribu.

Padahal sebelumnya, saat Republika melewati kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, kondisi lalu lintas sangat lancar sekitar pukul 09.00 WIB. Tak terlihat kerumunan warga di depan Stasiun MRT maupun Halte Transjakarta.

MRT Jakarta pada hari pemilu ini tetap beroperasi dari pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB. Untuk pembelian tiket MRT, warga harus membayar dengan kartu harian atau kartu uang elektronik yaitu JakLingko, e-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), dan JakartaOne (Bank DKI).

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement