Senin 22 Apr 2019 18:08 WIB

PDIP Buka Kamar Hitung Suara Pemilu ke Publik

PDIP membangun jaringan kamar hitung di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan membuka kamar penghitungan suara pemilu 2019 kepada publik. Langkah ini untuk menunjukkan mekanisme rekapitulasi suara riil yang dilakukannya.

"Mekanisme penghitungan suara yang dilakukan oleh BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional), dilakukan real time," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (22/4).

Baca Juga

Menurut Hasto, untuk melakukan rekapitulasi suara, BSPN PDI Perjuangan membangun jaringan kamar-kamar hitung di setiap DPC PDI Perjuangan di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. PDI Perjuangan, kata dia, merekrut kader sebagai tenaga input data dan menyediakan sistem secara daring untuk input data.

"Di setiap PDC, menyediakan komputer sekitar 30 hingga 300 unit, untuk input data, disesuaikan dengan jumlah data pemilih dan TPS," katanya.

Dia menambahkan, data diinput dari C1 dan C1 Plano di setiap TPS, langsung ke kamar hitung di setiap DPC. "Data yang telah diinput, dapat dilihat secara daringdi semua kantor DPC, DPD, maupun DPP PDI Perjuangan," katanya.

Data yang telah diinput hingga Senin (22/4), pukul 13:40 WIB, adalah sebanyak 17,41 persen yakni dari 140.882 TPS dari 809.376 TPS. Dari input data tersebut, pasangan capres-cawapres 01, Joko Widodo-KH Ma''ruf Amin memperoleh 58 persen suara, serta pasangan capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 42 persen suara.

"Penghitungan ini adalah hasil sementara dan sebagai pembanding dari penghitungan suara riil yang dilakukan KPU. Sementara, KPU saat ini sudah menghitung sampai sekitar 15 persen suara," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement