REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Tanah Abang Blok C, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran pada Senin (22/4) pagi. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat menerima berita kebakaran pukul 07.10 WIB.
"Terima berita pukul 07.10 WIB, pelapor sekuriti datang ke Pos Tanah Abang. Dugaan sementara korsleting listrik," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Hardisiswan, Senin (22/4).
Ia menambahkan, api diduga berasal dari salah satu kios yang berada di lantai tiga. Ia juga memastikan titik api yang menyebabkan kebakaran sudah padam total sekitar pukul 09.30 WIB. Sebanyak 17 mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi guna memadamkan api.
Ia menyebut, kondisi di lokasi kebakaran kini telah berangsur normal. Namun, beberapa kios masih memilih untuk tidak buka. \"Aktivitas sudah kembali normal. Ada beberapa kios memilih tutup karena mungkin berpikir habis kebakaran kan," ujar dia.
Hardisiswan menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tetapi, sebanyak empat kios ikut terbakar. Sementara untuk jumlah kerugian, hingga kini masih dihitung sehingga belum dapat ditafsirkan jumlahnya.
Pihaknya sempat mengalami kendala saat menuju ke lokasi kebaran. Sebab, kondisi jalanan yang macet. Sehingga, beberapa jalan di sana sempat dialihkan agar mobil pemadam kebakaran bisa ke lokasi.
"Sementara kita tutup karena antisipasi untuk kendaraan damkar. Kendaraan damkar sudahh berangsur-angsur meninggalkan lokasi. Arus lalin mengarah Blok A/B sudah kita buka," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat, Harlem Simanjuntak.
Kepala Seksi Pengendali Damkar DKI Jakarta, Mulyanto mengatakan, saat ini petugas sudah berhasil memadamkan api. Untuk berjaga, pihaknya masih mengerahkan beberapa petugas untuk mengantisipasi.
"Kondisinya sekarang sudah dipasang police line oleh kepolisian. Hanya untuk ada penyelidikan lebih lanjut," kata Mulyanto.
Ia juga memastikan tak ada korban jiwa meski ada beberapa pedagang yang sudah mulai membuka toko. Diketahui bahwa pemilik kios yang terbakar tidak ada di tempat saat kejadian.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya tengah meninjau aliran atau instalasi listrik umum. Menurut dia, kebanyakan peristiwa kebakaran terjadi akibat instalasi listrik yang tak sesuai aturan, sehingga mengakibatkan korsleting atau hubungan arus pendek.
"Kita harus, sedang dilakukan soal terutama listrik yang banyak terjadi. Jadi, dilakukan di masyarakat, di intalasi-intalasi umum untuk review atas saluran-saluran listik yang ada,\" ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Sehingga, kata dia, setelah hal itu dilakukan nanti akan ada cara-cara pencegahan kebakaran di masyarakat. Namun, ia tak memerinci perkembangan hasil review instalasi listrik tersebut terutama di pasar termasuk Tanah Abang.
Salah satu karyawan toko di Blok C Pasar Tanah Abang, Ibnu Hakam, menceritakan kronologi kebakaran. Saat itu, ia sedang bersiap-siap membuka toko pada pukul 06.30 WIB. Menurut Ibnu, api tiba-tiba muncul dari salah satu toko baju tidur yang pemiliknya belum datang.
"Tiba-tiba ada asap dari dalam, saya langsung panggil yang lain buat padamin pakai APAR (alat pemadam api ringan)," kata Ibnu.
Namun, api itu tak berhasil dipadamkan, sebab sumber api dari kios masih tertutup dan terkunci. Ia dan karyawan lainnya berusaha membobol pagar toko, tetapi api sudah menjalar ke barang dagangan yang sebagian besar merupakan pakaian.
Api tak kunjung padam, Ibnu lantas memanggil petugas pemadam kebakaran.
"Kebakaran awalnya dari listrik, korslet, terus merembet. Satu toko yang dibongkar semua itu, toko baju tidur, yang kena ke empat toko," kata Ibnu.
Salah satu pedagang Blok C Pasar Tanah Abang, Eli Marni (46 tahun), memiliki kios bersebelahan dengan kios yang terbakar. Meski tak sampai terbakar, sebagian barang dagangannya, yakni celana bahan santai, basah dan kotor.
"Posisi sebelah kanan toko yang kebakaran, sampingnya. Alhamdulillah enggak kena, alhamdulillah selamat, cuma basah," ujar Eli sambil duduk di samping barang dagangannya yang sudah diselamatkannya.
Ia masih menunggu karyawannya memindahkan barang dagangan ke luar kios. Celana-celana itu tampak basah dan kotor karena terdampak air yang berasal dari petugas pemadam kebakaran saat menjinakkan api.
Eli mengaku kaget atas musibah itu karena kebakaran ini pertama kalinya terjadi. Ia baru mengetahui musibah kebakaran saat akan membuka toko. Kebakaran terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, tetapi Eli biasanya baru membuka kios sekitar 08.30 WIB.
Menurut Eli, kebakaran ini mengakibatkan kerugian karena banyaknya barang dagangan yang tidak bisa dijual kembali. Ia dan karyawannya akan mengecek barang yang masih bisa dijual.
"Ya belum dicek sih, ada juga yang kotor. Ya rugi, enggak bisa kan ini kita yang punya mau dikembaliin sama siapa. Dipilihin yang masih bisa dipakai. Kerugian belum bisa ditaksir, sepertinya ini semua basah," kata dia.
Berdasarkan pantauan Republika, sekitar pukul 10.30 WIB, petugas pemadam kebakaran sudah meninggalkan lokasi kebakaran. Para pedagang mulai membersihkan kios-kios dan lantai pasar dari air sisa pemadaman. Kios atau lokasi munculnya sumber api kini telah dipasangi garis polisi. Akibat kebakaran itu, listrik di satu gedung Blok C padam.