REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Gempa Bumi berkekuata magnitudo 6,3 Skala Richter terjadi di Pulau Luzon Filipina pada Senin (22/4). Sejumlah orang dilaporkan tewas akibat tertimpa reruntuhan gedung.
Dilansir dari Strait Times, delapan orang tewas ketika dua bangunan dan beberapa rumah runtuh di dua kota yang berada di Provinsi Pampanga.
Gubernur Provinsi Pampanga, Lilia Pineda, mengatakan beberapa warga tewas dikeluarkan dari sebuah bangunan berlantai empat sebuah supermarket di Kota Porac.
"Sementara, seorang nenek dan cucunya meninggal setelah mereka terjepit dinding di Lubao serta, tiga orang lainnya yang rumahnya runtuh meninggal di rumah sakit," kata dia, Senin (22/4).
Sementara itu, belasan orang diselamatkan dari gedung di Porac. Namun, masih ada setidaknya 30 orang lain yang masih terjebak di dalam gedung.
Menurut United States Geological Survey (USGS), seperti dikutip Reuters, pusat gempa diperkirakan berada di 60 kilometer barat laut dari Ibu Kota Manila dengan kedalaman mencapai 40 kilometer. Gempa tersebut dirasakan juga hingga Manila dan beberapa kota lainnya.
Sejumlah bangunan juga dilaporkan rusak dan bekas pangkalan militer Amerika Serikat, Bandara Internasional Clark Internasional ditutup karena mengalami kerusakan yang parah.