Selasa 23 Apr 2019 20:20 WIB

Saudi Kirim 70 Imam untuk Pimpin Tarawih di 35 Negara

Kebijakan ini merupakan bagian dari menyambut datangnya Ramadhan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Tarawih
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tarawih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Arab Saudi akan mengirim imam untuk memimpin shalat tarawih selama bulan suci Ramadhan ke sejumlah negara. Menteri Urusan Islam, Seruan dan Bimbingan Saudi, Abdullatif Al-Asheikh, telah menyepakati pengiriman delegasi dari 70 imam untuk memimpin shalat Tarawih dan shalat Tahajud di 35 negara di dunia selama Ramadhan.

Menurutnya, pengiriman imam ke negara-negara lain selama Ramadhan tersebut sudah menjadi kebiasaan dari Saudi. Imam tersebut bertugas untuk memimpin shalat dan memberi pencerahan terhadap umat Islam tentang agama.

Baca Juga

Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari pesan Kerajaan Saudi untuk memelihara dan memberikan dukungan pada umat Islam di seluruh dunia. Ia mengatakan, para imam akan memberikan panduan kepada umat Islam.

Dalam hal ini, mereka akan menjelaskan ajaran Islam yang sebenarnya kepada umat Muslim dan memberikan penerangan tentang pendekatan moderat dalam keyakinan agama dalam segala hal.

Dikatakannya, bahwa para imam itu diambil dari perguruan tinggi syariah. Sehingga, mereka semua fasih dalam agama dan telah menghafal Alquran.

"Para imam muda ini adalah pengkhotbah yang baik yang dapat menjelaskan Islam kepada umat Islam dengan jelas dan dapat membacakan kitab suci dari hapalan," kata Al Asheikh, dilansir dari Saudi Gazette, Selasa (23/4).

Al-Asheikh mengatakan, bahwa masjid-masjid biasanya dipenuhi jamaah selama bulan Ramadhan. Hal ini menurutnya merupakan kesempatan berharga bagi para imam untuk menginvestasikan waktu mereka dalam menyediakan bimbingan dan pencerahan.

"Para imam akan menyebarkan pesan moderat Islam dan membina hubungan antara Kerajaan Saudi dan negara-negara tuan rumah," ujarnya.

Al-Asheikh telah bertemu dengan para delegasi imam itu pada Senin kemarin. Ia berpesan agar mereka menjadi duta besar yang baik bagi Kerajaan Saudi.

Sebelum dikirim ke luar negeri, kementerian ini lebih dulu mengadakan lokakarya bagi para imam. Lokakarya ini bertujuan untuk lebih memberikan pencerahan kepada para imam tentang cara dan metode terbaik dalam penyebaran Islam di luar negeri. Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri.

Sebelumnya pada Ahad lalu, Al-Asheikh juga bertemu dengan sejumlah pejabat senior. Mereka mendiskusikan terkait tugas-tugas kementerian selama Ramadhan serta musim haji dan umrah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement