Rabu 24 Apr 2019 14:04 WIB

Rekatkan Ukhuwah, MUI akan Gelar Silaturahim Nasional

Silaturahim untuk meredam ketegangan pasca-Pemilu 2019.

Rep: Dea Alvi Soraya / Red: Nashih Nashrullah
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin berpidato pada Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Maruf Amin berpidato pada Majelis Taklim Bersalawat di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) berencana mengadakan silahturahim nasional antar ormas-ormas Islam. Silaturahim tersebut diperlukan menyusul pelaksanaan Pemilu 2019 yang belum lama usai.   

Menurut Ketua Umum MUI, KH Ma’ruf Amin mengatakan, perhelatan silahturahmi ini bertujuan agar ketegangan paska Pemilu dapat menyurut. 

Baca Juga

“Ormas-ormas Islam juga ada silaturahim. Pokoknya jangan sampai ada ketegangan lah, negara ini harus kita dinginkan,” kata calon wakil presiden nomor urut 01 ini saat ditemui di Jakarta, Rabu (24/4).

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid menjelaskan, MUI memiliki forum khusus yang dinamai Komisi Ukhuwah Islamiyah, dimana forum tersebut yang akan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan silahturahim nasional. 

Silahturahim nasional ini, kata dia, bukan hanya akan diikuti pimpinan dan anggota ormas, melainkan juga pimpinan perguruan tinggi Islam, pimpinan pondok pesantren, dan tokoh masyarakat.  

“Kita harapkan dalam silahturahim nasional itu bisa merajut kembali ukhuwah kita, bisa menghilangkan syak wasangka dan juga kita kembali menjadi masyarakat yang bersatu tidak terjadi perpecahan,” kata Zainut saat ditemui di Gedung MUI Pusat, Jakarta. 

Acara yang rencananya akan dihelat pada awal Mei 2019 itu, juga akan mengundang para alumni aksi 212 dan masyarakat secara umum. Zainut berharap, melalui silaturahim nasional ini, umat Muslim dapat kembali membangun ukhwah Islamiyah dan wathaniyah (kebangsaan). 

Meski hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru keluar pada 22 Mei 2019, Zainut menegaskan bahwa silaturahim Nasional yang akan digelar MUI tidak akan mengandung unsur politik. Dia juga menyarankan seluruh masyarakat agar kembali pada fitrah Indonesia sebagai negara demokrasi.  

“Kita berharap, bahwa yang tadi dikhawatirkan, seperti people Power dan pengerahan masa, mudah mudahan itu tidak terjadi. Karena kita harus kembali kepada mekanisme demokrasi,” jelas Zainut. 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement