Kamis 25 Apr 2019 21:36 WIB

Bendung Katulampa Siaga Satu

Ketinggian air mencapai 220 centimeter, pada pukul 20.30 WIB.

Bendung Katulampa, Bogor (ilustrasi)
Foto: dok. Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman
Bendung Katulampa, Bogor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tinggi muka air (TMA) Bendungan Katulampa Sungai Ciliwung di Kota Bogor Jawa Barat kini berstatus siaga satu. Ketinggian air mencapai 220 centimeter, pada pukul 20.30 WIB, Kamis (25/4).

"TMA Bendungan Katulampa 220 centimeter, sedangkan TMA pintu intake kalibaru atau saluran induk katulampa 30 centimeter," kata Kepala Jaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman di Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga

Ia mengimbau agar masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung waspada, terlebih di wilayah DKI Jakarta. Karena, selama Bogor mengalami musim hujan, potensi meluapnya permukaan Sungai Ciliwung akan tetap ada. "Aliran air dari bendungan Katulampa diperkirakan memakan waktu 12 jam ke depan baru sampai di DKI Jakarta," terangnya.

Menurutnya, permukaan air Sungai Ciliwung yang berstatus siaga satu ini disebabkan hujan lebat di kawasan Puncak Kabupaten Bogor, alias hulu Sungai Ciliwung. "Jadi di hulu yang pengaruh, malam ini yang terbesar hujannya. Rata kawasan Puncak hujan," kata Andi.

Seperti diketahui, Bendungan Katulampa sempat berstatus siaga dua dengan ketinggian air 170 centimeter pada Selasa (23/4) malam. Tapi, ketinggiannya surut ketika memasuki dini hari, dan kembali normal di pagi hari.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement