REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Biro Bina Mental dan Kesra Setdaprov Sumatera Barat Syaifullah mengatakan pemerintah provinsi akan mengalokasikan dana hibah sekitar Rp 700 juta untuk semua masjid dan mushala yang ada di Sumbar. Syaifullah menyebut dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov.
Masjid dan mushala yang mendapatkan hak menerima dana hibah ini harus memasukkan proposal terlebih dahulu. "Jadi kita tahun sudah menganggarkan di APBD murni dulu sekitar Rp 600 juta itu untuk 400 lebih masjid dan mushala. Sekarang jumlah masjid dan mushala yang memasukkan proposal bertambah sehingga alokasi dana untuk tahun ini akan meningkat mencapai sekitar Rp 700 juta lebih," kata Syaifullah kepada Republika, Jumat (26/4).
Menurut Syaifullah sebenarnya bantuan dari Pemprov kepada masjid dan musola tahun lalu jika ditotal jauh lebih besar. Tahun lalu selain membantu dengan uang, pemerintah juga membantu pengadaan tikar dan sarung untuk masjid dan mushala di Sumbar. Tapi karena adanya rasionalisasi dan pengurangan anggaran, pemerintah tidak lagi memberikan bantuan tikar dan sarung.
Nantinya masjid dan musola yang sudah mengajukan proposal dan lolos seleksi administrasi dan verifikasi faktual akan mendapatkan dana senilai Rp 20 juta. Sedangkan untuk masing-masing mushala akan mendapat Rp 5 juta.
Syaifullah mengakui jumlah dana setiap masjid memang tidak terlalu besar. Tapi Pemprov berharap adanya dana hibah ini bisa merangsang masyarakat terutama pengurus masjid agar memulai pembangunan atau renovasi masjid atau mushala di lingkungannya.
"Jadi biasanya kalau uang muka sudah ada, masyarakat akan bersemangat mulai membangun atau merenovasi musola atau masjid sesuai kebutuhan," ujar Syaifullah.
Tahun lalu ada sekitar 400 masjid dan mushala yang proposalnya diusulkan Bintal dan Kesra Pemprov Sumbar kepada Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) untuk dicairkan. Tahun ini jumlahnya akan bertambah.
Syaifullah mengimbau kepada semua masjid dan mushala di Sumbar akan paling lambat memasukkan proposal paling lambat pada akhir Mei nanti. Ia memperkirakan dana ini akan dapat dicairkan pada Oktober.