REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, banjir di Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Jakarta karena menerima limpahan volume air dari hulu yang besar. Untuk itu, ia mengerahkan petugas memantau pergerakan air laut yang dibarengi perubahan pintu air.
"Jadi memang saat ini menerima limpahan air dari hulu yang volumenya besar, dan di Jakarta kita bersyukur sekali bahwa permukaan air laut pukul delapan pagi turun," ujar Anies di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (27/4).
Sehingga, kata Anies, petugas bisa mengendalikan aliran air yang masuk ke Jakarta dari hulu bisa segera dituntaskan. Ia mengatakan, saat menerima air kiriman, kondisi ketinggian permukaan air laut di Jakarta sedang menurun.
Anies mengatakan, apabila permukaan air laut tidak turun maka aliran yang turun dari hulu akan berhenti di Jakarta karena tidak bisa langsung dialirkan, sehingga menyebabkan banjir di Ibu Kota.
Untuk itu, petugas masih memantau terus agar air yang datang dari hulu segera dialirkan. "Semua petugas kita stand by, dan setiap ada pergerakan air laut langsung dibarengi perubahan pintu air. Sehingga aliran air dari hulu bisa segera tuntas," kata Anies.
Sementara itu, BPBD DKI Jakarta mencatat daerah terdampak banjir per 27 April 2019 pada pukul 06.00 WIB terdapat 37 titik banjir. Jumlah itu terdiri atas 14 titik di wilayah Jakarta Selatan, 21 titik di wilayah Jakarta Timur dan 2 titik di wilayah Jakarta Barat.
"Warga yang masih mengungsi hingga saat ini terdiri dari 416 KK dan 2.370 jiwa. Lokasi pengungsi berada di 15 titik lokasi di Jakarta Timur," kata Kepala BPBD DKI Subejo dalam siaran persnya.