REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) memperkirakan menambah pangkalan militer di seluruh dunia untuk mengamankan investasinya dalam program infrastruktur global, One Belt One Road. Beijing saat ini hanya memiliki satu pangkalan militer luar negeri, yakni Djibouti.
Cina diyakini akan merencanakan pembangunan pangkalan militer yang lain, termasuk kemungkinan di Pakistan. Lokasi target untuk pangkalan militer dapat mencakup Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Pasifik barat. Cina berusaha memproyeksikan dirinya sebagai negara adidaya global.
"Kemajuan proyek-proyek Cina seperti One Belt, One Road Initiative (OBOR) mungkin akan mendorong pangkalan militer di luar negeri melalui kebutuhan yang dirasakan untuk menyediakan keamanan bagi proyek-proyek OBOR," kata Pentagon dalam laporan tahunannya kepada Kongres mengenai militer China dan perkembangan keamanan, dilansir The Guardian, Jumat (3/5).
"Cina akan berusaha untuk membangun pangkalan militer tambahan di negara-negara yang memiliki hubungan persahabatan yang lama dan kepentingan strategis serupa, seperti Pakistan, dan di mana ada preseden untuk menampung militer asing," kata laporan itu.
Laporan itu muncul ketika Pentagon memperingatkan kegiatan Cina yang semakin dalam di kawasan Arktik juga dapat membuka jalan bagi kehadiran militer yang diperkuat. Hal itu termasuk penyebaran kapal selam yang bertindak sebagai pencegah terhadap serangan nuklir.
Laporan Pentagon mencatat bahwa Denmark telah menyatakan tentang minat Cina terhadap Greenland. Cina telah memasukkan proposal untuk membangun stasiun penelitian, membangun stasiun darat satelit, merenovasi bandara, dan memperluas pertambangan.
"Penelitian sipil dapat mendukung kehadiran militer Cina yang diperkuat di Samudra Arktik, yang dapat mencakup pengerahan kapal selam ke wilayah itu sebagai pencegah terhadap serangan nuklir," kata laporan itu.
Cina telah mendirikan pos-pos bersenjata lengkap di Laut Cina Selatan. Sedangkan, tahun lalu, dilaporkan ada diskusi tentang sebuah pangkalan di koridor Wakhan, di barat laut Afghanistan.
Selain itu, The Washington Post baru-baru ini mengidentifikasi sebuah pos yang menampung banyak pasukan Cina di Tajikistan timur, dekat persimpangan strategis Koridor Wakhan, Cina, dan Pakistan.
"Para pemimpin Cina memanfaatkan kekuatan ekonomi, diplomatik, dan militer Cina yang sedang tumbuh untuk membangun keunggulan regional dan memperluas pengaruh internasional negara itu," kata laporan itu.