Jumat 15 Sep 2023 10:41 WIB

Pentagon Bantah Memulai Kembali Operasi Kontra Terorisme di Niger

Militer AS dapat melanjutkan beberapa operasi kontra terorisme di Niger.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Mobil-mobil yang dibakar tergeletak di tempat parkir dekat markas besar Partai Niger untuk Demokrasi dan Sosialisme di Niamey, Niger, 27 Juli 2023
Foto: EPA-EFE/STR
Mobil-mobil yang dibakar tergeletak di tempat parkir dekat markas besar Partai Niger untuk Demokrasi dan Sosialisme di Niamey, Niger, 27 Juli 2023

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon mengatakan mereka belum memulai kembali operasi kontra terorisme di Niger. Hal ini disampaikan satu hari setelah kepala angkatan udara AS untuk Eropa dan Afrika, Jenderal James Hecker, mengatakan penerbangan-penerbangan kontra-terorisme dapat kembali dilakukan.

Dalam sebuah konferensi keamanan pada Rabu (13/9/2023) ,Hecker mengatakan militer AS dapat melanjutkan beberapa operasi kontra terorisme dengan pesawat tempur dan drone di Niger.

Baca Juga

Namun, pada Kamis (14/9/2023), Pentagon mengeluarkan pernyataan yang mengatakan misi-misi tersebut hanya untuk melindungi pasukan AS dan bukan operasi kontra terorisme yang lebih sensitif dan luas yang telah berhasil dilakukan pasukan AS dengan militer Niger di masa lalu. Pentagon menambahkan "berita-berita yang bertentangan (dengan pernyataannya) adalah salah."

"Kami hanya menerbangkan ISR (intelijen, pengawasan, dan pengintaian) untuk memantau ancaman apa pun," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh dalam jumpa pers hari Kamis.