REPUBLIKA.CO.ID, AUSTIN -- Pembalap KTM Red Bull, Johann Zarco, berlatih balapan di Le Mans beberapa waktu lalu. Ia merasa lebih percaya diri menjelang pertandingan pembuka Eropa di Jerez akhir pekan ini.
Meski demikian, pembalap Prancis ini tak berharap keajaiban datang. Ia kini berada di posisi 19 klasemen sementara MotoGP 2019, sementara rekan setimnya, Pol Espargaro berada di peringkat sembilan.
"Itu adalah uji coba yang bagus di mana kami menguji hal-hal baru selama dua hari. Seandainya ada tongkat ajaib yang bisa membuat saya dua detik lebih cepat. Sayangnya tidak ada tongkat ajaib seperti itu yang bisa mengubah segalanya. Meski demikian, selalu ada kemajuan dan saya selalu berpikiran positif," kata Zarco, dilansir dari Speedweek, Jumat (3/5).
KTM mempunyai banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Zarco menyebut tetap tenang membawa hasil positif. Ia mencontohkan dirinya berada di bawah tekanan pada sesi latihan bebas pertama dan kedua di Argentina dan Austin.
"Ketika stres muncul, saya tak bisa bekerja dengan baik. Rasanya rumit mengingat kemampuan motor kami masih tertinggal saat ini. Hampir mustahil jika semuanya bisa diperbaiki hanya dalam dua sesi 45 menit," kata Zarco.
Selama masa tenang menuju GP Spanyol, Zarco memanfaatkan waktu untuk menjernihkan pikiran. Ia terus berlatih 15 hari terakhir dan meraih kembali kepercayaan diri. "Tidak akan ada keajaiban. Namun, jika kami berusaha sebaik mungkin, motor ini akan berkembang. Saya pikir semangat itu modal saya memulai akhir pekan di Eropa," jelasnya.
Zarco sama sekali tak ingin membandingkan motornya yang sekarang dengan sebelumnya. Ia menilai pola pikir seperti itu suatu kesalahan.
Pembalap 28 tahun kelahiran Cannes ini selalu kesulitan dalam entri sudut. Kondisinya kian parah jika KTM membalap di sirkuit dengan banyak tikungan.
Zarco berharap dirinya tetap masuk 10 pembalap teratas di MotoGP 2019. Itu adalah impiannya sejak GP Qatar.