Jumat 03 May 2019 19:16 WIB

Cina Berupaya Tutupi Kasus Pemerkosaan Bos JD.com

Enam akun media sosial pendukung korban pemerkosaan bos JD.com ditutup paksa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pendiri dan CEO JD.com Richard Liu.
Foto: EPA
Pendiri dan CEO JD.com Richard Liu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Enam akun media sosial yang mendukung korban pemerkosaan pendiri JD.com Richard Liu ditutup. Pemerintah Cina memang diam-diam berusaha untuk menutupi kasus pemerkosaan tersebut. 

Chen Chun, penulis dari selatan Cina, mengatakan Wechat memberinya informasi pada pekan ini akun publiknya ditutup secara permanen. Sebab petisi yang ia bagikan untuk membela Jingyou Liu 'melanggar peraturan' mereka. 

Baca Juga

Lima akun lainnya juga ditutup. Pada bulan lalu, Jingyou Liu, seorang mahasiswi University of Minnesota, menuntut Richard Liu. 

Jingyou mengklaim ia diperkosa Richard di apartemennya di Minnesota. Richard membantah tuduhan tersebut. 

Berdasarkan gugatan disebutkan, Lui berusia 21 tahun saat kejadian. Ia membuka tuduhan dan identitasnya kepada publik. Liu dan taipan internet 46 tahun itu tidak memiliki hubungan apa-apa. 

Kasus itu memicu perdebatan gerakan #MeToo di Cina. Itu pertama kalinya ada pengusaha kelas atas yang dituduh melakukan kekerasan seksual sejak gerakan tersebut muncul di Cina. 

Lui lolos dari dakwaan pemerkosaan tersebut pada bulan Desember 2018. Jaksa Minnesota tidak menuntut pendiri dan CEO JD.com Richard Liu yang diduga memperkosa seorang mahasiswi asal Cina di Minnesota, Amerika Serikat. Pemerkosaan itu terjadi saat terakhir kali Liu mengunjungi AS pada 31 Agustus lalu. 

Liu yang membangun JD.com dari toko elektronik kecil menjadi raksasa e-commerce dengan pendapatan bersih 55,7 miliar dolar AS pada 2017 sempat ditahan polisi atas tuduhan pemerkosaan. Tapi, laki-laki berusia 45 tahun itu dibebaskan 17 jam kemudian. 

Ia langsung melarikan diri ke Cina dan kembali bekerja di perusahaannya. Sementara perwakilannya mempertahankan ketidakbersalahannya. Saham JD.com kembali naik 5,9 persen setelah berita pembatalan tuntutan itu diumumkan. 

Richard Liu datang ke Minneapolis untuk menghadiri program yang diselenggarakan oleh Carlson School of Management Universitas Minneasota dan Universitas Tsinghua. Program doktor bidang bisnis yang dibuat khusus untuk ekskutif kelas atas dari Cina. 

Pada 30 Agustus, Liu mengadakan pesta makan malam bersama puluhan orang termasuk 20 orang laki-laki di sebuah restoran Jepang Origami Uptown. Peserta pesta makan malam tersebut banyak meminum anggur, sake, dan bir.  

Liu yang diperkirakan memiliki kekayaan sebanyak 6,7 miliar dolar AS itu memesan seluruh menu di restoran tersebut. Para peserta pesta membawa satu botol anggur yang mereka beli di luar restoran. Berdasarkan bukti percakapan Wechat Jingyou Liu dengan temannya saat itu ia sangat tertekan karena diminta untuk terus minum. 

"Ini jebakan, saya benar-benar mabuk," tulis Jingyou Liu kepada temannya. 

Pesta tersebut berakhir pada pukul 21.30 waktu setempat. Salah satu orang di pesta tersebut dibopong oleh tiga orang rekannya. Liu dan korban menuju sebuah rumah di Minneapolis. Rumah tersebut digunakan oleh salah seorang peserta program doktoral untuk merokok, minum anggur, dan makan makanan Cina. 

Namun, Liu dan korban tidak masuk ke dalam rumah. Liu menariknya ke dalam mobil yang ia sewa. Kepada temannya melalui aplikasi Wechat korban mengaku Richard Lui sudah berusaha melecehkannya di dalam mobil.

"Ia mencoba menyentuh saya di mobil, lalu saya memohon kepadanya untuk tidak melakukan itu, tapi ia tidak mendengarkan," tulis korban kepada temannya.

Lalu mereka pergi ke apartemen korban, di sana Jingyou Liu mengaku diperkosa. Korban lalu menghubungi temannya melalui Wechat. Polisi datang ke apartemen korban tapi tidak ada yang ditahan sementara pada pagi hari Liu masih ada di apartemen itu. 

Kabarnya saat itu korban sempat meminta agar Liu tidak ditahan. Tapi setelah Liu pergi korban menyimpan seprai sebagai bukti. Korban juga melakukan pemeriksaan pelecehan seksual. 

Polisi tiba di Universitas Minnesota setelah ada panggilan pukul 21.00 malam. Di sana korban dan perwakilan Universitas mengajukan tuduhan pemerkosaan kepada Liu. Dua jam kemudian Liu tiba di Universitas Minneasota saat polisi masih ada di sana. Liu pun langsung diborgol dan dibawa ke kantor polisi. Tapi ia tidak menunjukan emosi apa pun saat itu. 

"Saya membutuhkan penerjemah," kata Liu. 

Liu dibebaskan 17 jam kemudian dan langsung melarikan diri ke Cina. Pada bulan Desember, Liu bebas dari tuduhan pemerkosaan. Jaksa Wilayah Hennepin, Minnesota Michael Freeman saat itu mengatakan tidak ada bukti yang cukup untuk menjerat Richard Liu. 

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement