Selasa 07 May 2019 14:16 WIB

Pendonor Berkurang, Stok Darah di Sukabumi Cukup 10 Hari

PMI akan memberikan hadiah untuk warga yang donor darah.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Donor darah (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Donor darah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Jumlah pendonor darah di momen bulan puasa mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini telah diantisiaspi Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi dengan menyediakan stok kantong darah sebelum memasuki bulan Ramadhan.

"Pada bulan puasa, kegiatan mobil unit dan donor darah ke kantor lebih sedikit,’’ ujar Wakil Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Sukabumi Feri Febriana kepada wartawan Selasa (7/5). Sehingga pasokan labu darah berkurang dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga

Namun, kata Feri, PMI telah melakukan langkah antisipasi dengan menggelar kegiatan donor darah sebelum puasa untuk menyiapkan stok darah dari beberapa tempat. Hasilnya saat ini stok kantong darang di UTD PMI Sukabumi mencapai sebanyak 559 labu darah untuk semua golongan darah.

Rinciannya stok labu darah golongan daraha A sebanyak 111 kantong, golongan darah B sebanyak 233 kantong, golongan darah O sebanyak 203 kantong dan terakhir AB sebanyak 12 kantong. Ratusan stok ini hanya mampu mencukupi kebutuhan 10 hingga 15 hari ke depan.

Sebabnya terang Feri, permintaan warga akan labu darah per harinya masih tetap mencapai sebanyak 30 hingga 50 kantong. Sehingga bila dirata-ratakan kebutuhan minimal labu darah di Kota Sukabumi rata-rata 1.600 hingga 1.800 per bulan.

Oleh karena itu lanjut Feri, PMI Sukabumi  pada momen bulan puasa ini berencana melakukan program pemenuhan stok darah untuk puasa dan pasca Idul Fitri. Misalnya dengan menggelar kegiatan mobil unit donor darah di gereja dan masjid setelah shalat tarawih serta lokasi lainnya seperti di kawasan Setukpa Polri.

Di sisi lain ungkap Feri, dalam rangka hari donor darah sedunia yang biasanya jatuh pada 25 Ramadhan. Maka PMI akan melakukan pemberian hadiah untuk warga yang donor datang ke kantor.

Upaya ini sebagai bentuk terimakasih kepada warga yang rutin mendonorkan darahnya. Selain itu langkah tersebut untuk menarik minat warga mendonorkan darahnya sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

Feri menuturkan, bila stok kantong darah menipis misalnya pada selepas hari lebaran maka warga diharapkan membawa pendonor dari keluarga. Sehingga kebutuhan warga akan labu darah untuk pengobatan masih bisa dipenuhi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement