Rabu 08 May 2019 14:44 WIB

Baznas Gelar Talkshow Pendidikan Pascabencana

Peristiwa gempa masih meninggalkan rasa takut bagi penyintas.

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Dwi Murdaningsih
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar talksow pendidikan pascabencana, Rabu (8/5).
Foto: republika/syahruddin el fikri
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar talksow pendidikan pascabencana, Rabu (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar talksow pendidikan pascabencana. Gempa yang terjadi di Lombok dan Palu, masih meninggalkan rasa takut dan sedih bagi korban.

Salah seorang korban gempa Lombok, Herman Zuhdi mengaku, peristiwa gempa di Lombok telah mengakibatkan hancurnya tempat tinggalnya serta beberapa anggota keluarganya ikut meninggal.

Baca Juga

“Tentu sangat sedih mengenang kejadian itu. Karena peristwanya begitu cepat dan tak sempat menyelamatkan diri,” ujar Zuhdi saat ditemui disela-sela acara Talkshow Pendidikan Pasca Bencana Lombok-Palu ini.

Zuhdi menambahkan, sampai saat ini kondisi tempat tinggalnya dan ativitas warga di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, belum pulih total. “Sebelum gempa, mata pencaharian warga mayoritas bergerak di bidang pariwisata. Namun, setelah gempa dan tempat wisata di Gili Trawangan rusak berat, maka warga kesulitan mencari pekerjaan tetap,” kata dia.

Zuhdi menerangkan, tempat tinggal sebagian warga di Lombok Utara berada di daerah pegunungan. Tak hanya sulit medan, tetapi juga akses untuk mendapatkan makanan. “Pernah ditemukan, satu bulan setelah gempa, ditemukan ada satu keluarga yang meninggal dunia, yang diduga karena kelaparan akibat sulitnya mendapatkan akses jalan,” kata dia.

Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor mengatakan Baznas turut andil dalam membantu masyarakat korban gempa. Tidak hanya beberapa saat sesuai gempa, tapi keberlanjutan pendidikan anak-anak dari korban gempa.

“Itulah yang terus kami (Baznas, red) lakukan, agar para korban gempa di Palu dan Lombok lekas beraktivitas kembali seperti sediakala, tanpa ada rasa khawatir lagi,” kata Zainulbahar Noor, dalam sambutannya saat membuka Talkshow Pendidikan Pasca-Bencana Lombok-Palu, Rabu (8/5).

Dia mengutip angka dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tentang jumlah kerusakan fisik di Lombok, yakni 67.875 unit rumah rusak, enam jembatan, tiga rumah sakit, 10 puskesmas, 15 masjid, 50 unit mushala, dan 20 unit perkantoran, serta 606 gedung sekolah yang rusak, termasuk 3.051 uang kelas yang tidak bisa digunakan lagi.

“Belum lagi kerugian lainnya seperti kerusakan mobil. Harta benda yang lenyap, hingga hilangnya anggota keluarga korban,” kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement