Rabu 08 May 2019 15:54 WIB

Seskab: Presiden Pertimbangkan Banyak Hal untuk Reshuffle

Presiden bisa kapan saja melakukan perombakan kabinet.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Teguh Firmansyah
Pramono Anung
Foto: Republika/ Wihdan
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan, reshuffle atau perombakan kabinet merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan Pramono ini menimpali beredarnya isu reshuffle yang semakin kencang, menyusul disebutnya nama sejumlah menteri di Kabinet Kerja dalam kasus korupsi.

Baca Juga

"Saya meyakini bahwa tentunya Presiden mempertimbangkan banyak hal untuk keputusan tersebut," kata Pramono usai mendampingi Presiden Jokowi meninjau lokasi calon ibu kota di Kalteng, Rabu (8/5).

Soal waktu reshuffle pun, Pramono enggan berkomentar banyak. Menurutnya, Presiden bisa kapan saja memutuskan merombak susukan kabinetnya. Ia juga menambahkan, Presiden saat ini masih fokus pada penyelesaian perhitungan suara dalam pilpres, alih-alih soal perombakan kabinet. "Jadi pikirannya masih ke sana (perhitungan suara)," kata Pramono.

Isu perombakan kabinet kembali mencuat setelah Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi menyebut perombakan menteri kabinet kerja kemungkinan dilakukan setelah Lebaran. Isu reshufflle atau perombakan kabinet ini semakin menguat setelah sejumlah menteri tersangkut proses hukum di KPK.

Seperti diketahui, sejumlah menteri Kabinet Kerja disebut-sebut dalam kasus hukum yang ditangani KPK. Mereka di antaranya yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dan juga Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Menag Lukman diketahui tengah menjalani proses pemeriksaan oleh KPK terkait kasus jual beli jabatan yang melibatkan Romahurmuziy. Sedangkan Menpora Imam Nahrawi disebut dalam kasus suap dana hibah KONI. Sementara Mendag Enggartiasto belum menjalani pemeriksaan oleh KPK. Namun, KPK telah menggeledah ruang kerja terkait 'nyanyian' Bowo Sidik Pangarso. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement