REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mengatakan masih banyak perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu. Hal ini tentu dapat membahayakan pengguna jalan yang melewati perlintasan tersebut.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto mengatakan, lebih dari 400 perlintasan kereta api yang ada di wilayah kerja PT KAI Daop 6. Dari jumlah tersebut, sekitar satu per tiga tidak memiliki palang pintu.
Perlintasan kereta yang tidak memiliki palang pintu tersebar di banyak daerah. Ia pun belum bisa menyebutkan daerah mana saja yang terdapat perlintasan tanpa palang pintu.
"Yang belum ada palang banyak tersebar dan cukup banyak. Dari jumlah perlintasan yang ada, lebih dari satu per tiganya tanpa penjaga dan tanpa palang pintu," kata Eko kepada Republika, Rabu (8/5).
Perlintasan tanpa palang pintu dapat menyebabkan kecelakaan. Bahkan, perilaku masyarakat yang menerobos pintu palang juga beresiko bagi pengguna jalan itu sendiri.
Terlebih perlintasan kereta yang terdiri atas jalur ganda atau double track. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang hanya memperhatikan di satu jalur saja. Apalagi jalur ganda yang tidak memiliki palang pintu. Tentunya potensi terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api akan semakin tinggi.
"Masyarakat biasanya hanya melihat satu sisi. Kereta yang satu sudah melintas dia langsung jalan. Padahal di sisi lain masih ada kereta, tapi yang dilihat hanya satu sisi, itu kebiasaan," jelasnya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk berhati-hati ketika melintas di perlintasan kereta api. Terlebih, pada masa lebaran ini jumlah kereta dan perjalanan kereta juga ditambah.
"Jumlah kereta api pada saat lebaran bertambah banyak, di Daop 6 dalam sehari dengan kereta tambahan bisa 200-an KA. Masyarakat harus waspada," kata Eko.