REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sebagai tim tamu, Ajax Amsterdam bisa dibilang ‘kurang ajar’ karena sering memaksa tuan rumah ‘gigit jari’ menelan kekalahan di depan pendukungnya sendiri. Tapi sayangnya, malam dinihari nanti Ajax akan berstatus tuan rumah saat menjamu Tottenham Hotspur di leg kedua babak semifinal Liga Champions. Dan, Ajax selalu tampil buruk saat tampil sebagai tuan rumah.
Catatan Ajax sebagai tim tamu memang sungguh menakutkan. Tuan rumah Real Madrid yang paling dipermalukan saat menjamu ‘tamu kurang ajar dari Belanda’ itu di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Los Merengues harus tersingkir setelah menelan kekalahan 1-4 dari menjamu Ajax di leg kedua.
Selanjutnya raksasa Italia Juventus yang dibenamkan 1-2 di kandang dan harus tersingkir di babak perempat final. Tuan rumah Bayern Muenchen pun pernah ditahan imbang 1-1 di babak penyisihan grup.
Teranyar adalah tuan rumah Tottenham Hotspur yang harus ‘gigit jari’ saat menerima kedatangan Ajax di leg pertama babak semifinal pekan lalu. Bermain di hadapan pendukungnya, Spurs dipaksa menyerah dengan skor tipis 0-1.
TAMU ‘KURANG AJAR’
Catatan impresif tersebut menempatkan Ajax menjadi tim ketiga yang menang di laga tandang di babak 16 besar, perempat final, dan semifinal dalam satu musim Liga Champions. Pemilik catatan ini sebelumnya adalah Bayern Muenchen pada 2012/2013 dan Real Madrid 2017/2018.
Ajax telah mampu memperlihatkan tajinya sebagai ‘kuda hitam’ yang menakutkan di level Benua Biru. Julukan the giant killer alias ‘si pembunuh raksasa’ pantas disematkan kepada kesebelasan asal ibu kota Belanda ini.
Pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag, tak segan memuji penampilan pasukannya yang dinilainya seperti singa di hutan rimba. ''Sebuah pencapaian fantastis, kami bertarung seperti singa. Kami sudah separuh jalan dan dalam kondisi baik,'' kata Ten Hag sepeti dilansir Reuters.
Performa impresif pemain-pemain muda Ajax telah mampu meruntuhkan dominasi para pemain senior atau tim bermaterikan pemain matang. Ajax memperlihatkan permainan taktis dan tidak gentar menghadapi tim manapun.
Sebagai tim tamu, Ajax semakin 'kurang ajar' karena selalu mampu merobek gawang tuan rumah dalam sembilan laga tandang terakhir di Liga Champions. ‘Sons of Gods’ telah mencetak 161 gol musim ini atau 63 gol lebih banyak dari Spurs (98). Pemain gelandangnya, Dusan Tadic, telah menciptakan 32 peluang di Liga Champions musim ini atau terbanyak dari pemain manapun.
Meski sejauh ini tampil impresif, Ten Hag meminta timnya untuk tak cepat berpuas diri dan selalu fokus di setiap pertandingan. ‘’Kami tampil baik ketika menyerang dan bertahan. Kami bisa bermain sepak bola dengan gaya yang berbeda,’’ ujar Ten Hag dikutip BBC Sports. ‘’Saya merasa puas karena ini pencapaian yang sangat baik. Namun, kami masih setengah jalan.’’
Ajax pun termotivasi untuk meraih treble winners musim ini. Matthijs de Ligt dan kawan-kawan sukses menjuarai Piala Belanda setelah mengalahkan Willem II dengan skor 4-0 di Stadion Feyenoord, Roterdam, Senin (6/5) dini hari WIB. Ajax berpeluang juga menjuarai Eredivisie Belanda untuk ke-35 kalinya.
TUAN RUMAH BURUK
Berbeda dengan catatan fantastis laga tandangnya, Ajax sebaliknya tampil buruk ketika bermain sebagai tuan rumah. Ajax tidak pernah menang dalam tiga laga kandang terakhir pada Liga Champions musim ini.
Ajax ditahan imbang tim tamu Bayern Muenchen 3-3 di laga terakhir Grup E. Di babak 16 besar, tuan rumah Ajax dipermalukan Real Madrid dengan skor 1-2. Tuan rumah Ajax ditahan imbang Juventus 1-1 di babak perempat final.
Catatan tersebut menjadi modal Spurs saat bertandang ke Johan Cruyff Arena, markas Ajax Amsterdam, di leg kedua semifinal Liga Champions pada Kamis (9/5) dini hari WIB nanti. Tim tamu butuh kemenangan 2-0 untuk memastikan tiket final.
Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, memang mengaku kecewa dengan kekalahan yang dialami timnya pada leg pertama melawan Ajax pekan lalu. Namun, ia percaya Spurs mampu membalikkan keadaan.
''Ini (membalikkan keadaan) memungkinkan, sangat memungkinkan jika kamu bermain dengan berani dan mental juara,’’ kata Pochettino dikutip dari FourFourTwo. ‘’Kami masih hidup. Ini hanya tertinggal satu gol. Kami perlu percaya bahwa kami bisa pergi ke markas Ajax dan memenangkan pertandingan.’’
Tim asal Inggris selama ini hanya kalah tiga dari 30 partai tandang terakhir melawan kesebelasan asal Belanda di kompetisi Eropa. Tapi sayang, dua dari tiga kekalahan tersebut adalah Spurs yang menelan kekalahan dari PSV Eindhoven dan Ajax.
Tottenham Hotspur sebelumnya juga selalu mencetak gol dalam 10 partai Liga Champions. Namun sayang, Ajax menjadi tim yang menghentikan rekor Spurs mencetak gol tersebut.
Meski tidak diuntungkan dengan catatan tersebut, Pochettino enggan menyerah dan melihat timnya masih memiliki peluang membalikkan keadaan. Terlebih pemain andalan mereka, Heung-min Son, sudah dapat memperkuat Si London Putih nanti malam.