REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Joko Widodo terkait isu reshuffle atau perombakan kabinet. Meskipun, salah satu kader Nasdem, yakni Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita namanya kerap disebut-sebut dalam isu rotasi kabinet.
"Kita tidak tahu. Itu kita serahkan kepada Pak Presiden. Kata siapa? Kalau Nasdem ya, bukan mengawal para menteri, Nasdem itu mengawal kabinet," kata Sekretaris Jenderal Nasdem, Johnny G Plate di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis (9/5).
Plate menegaskan, pihaknya hanya bertugas mengawal efektivitas kabinet, kebijakan presiden, dan kebijakan wakil presiden. Sehingga, kabinet berlaku produktif dan efektif.
"Itu yang kami kawal. Kalo soal kewenangan mengganti pembntu presiden, menganti para menteri, kami menghormati hak prerogatif presiden," kata anggota DPR RI itu saat ditanya soal nasib Enggartiasto sebagai Mendag.
Nama Enggartiasto dikaitkan ke isu reshuffle bukan tanpa alasan. Enggartiasto masuk pada pusaran dugaan korupsi yang tengah dilalui oleh Anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
KPK masih mendalami dugaan keterlibatan Enggartiasto Lukita dalam kasus suap Komisi VI DPR RI itu. Sebelumnya KPK sudah menggeledah rumah Enggar pada Selasa (30/4) sore.
Sementara Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyampaikan perombakan kabinet atau reshuffle akan dilakukan setelah ada perubahan status menjadi tersangka dari para menteri. "Kan belum, ya kerja saja. Nanti kalau situasinya berubah ya akan berubah, kan begitu," kata Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (3/5).