REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Kabar kurang sedap terdengar dari kamar ganti Napoli pada penghujung musim 2018/2019. Ini terkait situasi Lorenzo Insigne.
Presiden Partenopei, Aurelio de Laurentiis, meragukan kapasitas Insigne sebagai kapten timnya. Jabatan kapten tersebut dinilainya memicu naik turunnya performa sang penyerang sayap sejak pergantian tahun.
''Namun De Laurentiis tidak ingin campur tangan langsung. Hanya saja pendapat sang presiden berpotensi memengaruhi pemikiran pelatih Carlo Ancelotti,'' demikian laporan surat kabar La Repubblica yang dikutip dari Football Italia, Sabtu (11/5).
Belum lama Insigne menjadi kapten Napoli. Terhitung sejak Februari 2019, putra asli Naples itu menggantikan Marek Hamsik yang merapat ke Liga Cina.
Napoli sudah pasti berada di posisi kedua klasemen akhir Serie A Italia. Liga masih menyisakan tiga pertandingan lagi.
Dengan mengantongi 73 poin, pemilik Stadion San Paulo ini unggul 10 angka dari Inter Milan di tangga ketiga. Apapun yang terjadi di semua partai tersisa, tak mengganggu posisi pasukan Don Carlo.
Pada giornata ke-36 Serie A, Napoli bertemu SPAL. Duel tersebut berlangsung di Stadion Paolo Mazza pada Ahad (12/5) malam WIB.
Kritikan Fans
Pada kesempatan serupa, bek Raul Albiol mencoba meredam kritik penggemar. Ada sekelompok pendukung yang kurang puas dengan kinerja skuad biru langit.
Albiol menilai kubunya berada di jalur yang tepat. Ia berkaca pada sejarah bahwa hanya Diego Maradona yang mampu memberi scudetto untuk klub tersebut.
Sehingga, apa yang mereka tunjukkan itu sudah hasil yang terbaik. Apalagi, dalam delapan tahun terakhir, Napoli hanya tidak lebih baik dari Juventus.
''Satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah bekerja keras setiap hari. Anda tidak pernah tahu, kapan saat yang tepat akan datang,'' ujar Albiol.