REPUBLIKA.CO.ID, LE MANS -- Posisi ke-13 di Grand Prix (GP) Austin sejauh ini prestasi terbaik Johann Zarco sejak hijrah dari Tech-3 Yamaha ke KTM Red Bull. CEO KTM Red Bull, Stefan Pierer mengakui Zarco sangat kecewa dengan pencapaiannya saat ini.
"Johan kecewa berat, saya minta maaf soal itu. Kami mempertemukannya dengan Pol (Espargaro) supaya mereka saling mendukung satu sama lain, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Espargaro berjalan sendiri," kata Pierer dilansir dari GPOne, Senin (13/5).
Tidak mudah bagi Zarco memperjuangkan podium di kelas primer. Ia bahkan harus kehilangan manajer sekaligus mentornya, Laurent Fellon, yang bergabung ke Honda tahun lalu.
"Ketika seorang pembalap tidak bisa mengendalikan motornya, maka pasti ada masalah. Mereka mengatakan pada saya, dia (Zarco) sempat marah-marah di Texas, kemudian situasinya semakin memburuk di Jerez. Namun, saya percaya kami bisa meningkatkan performa tahun ini. Kami sudah mendapat materi baru, mengikuti indikasinya dan dia akan bekerja bersama Jean-Michel Bayle," kata Pierer.
Zarco meneken kontrak dengan Red Bull KTM hingga 2020 dan masih ada 15 balapan tersisa tahun ini. Secara umum, kata Pierer, ada dua tipe motor di MotoGP, yaitu motor dengan empat silinder yang dimiliki Yamaha dan Suzuki, serta motor V4 yang dimiliki Honda, Ducati, KTM, dan Aprilia.
"Untuk motor tipe kedua, Anda harus mengemudi dengan trik tertentu, dan itu tidak mudah. Contohnya Ducati yang membutuhkan waktu 2010-2016 untuk menemukan orang seperti Casey Stoner yang bisa menaklukkan motor mereka," kata Pierer.
Pierer tak memungkiri RC16 masih perlu pengembangan lebih lanjut. Ini tahun ketiga Red Bull KTM menjadi factory racing dan departemen balap masih harus bekerja dengan cepat dan efisien.
Zarco sebelumnya mengungkapkan belum bisa beradaptasi dengan motor KTM. Ia menyebut RC16 hanya bisa membalap di lintasan lurus.