REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City menegaskan siap bekerja sama dengan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terkait proses investigasi keuangan klub. UEFA sedang menyelidiki dugaan pelanggaran financial fair play (FFP) yang dilakukan juara Liga Primer Inggris tersebut.
Namun dengan tegas City membantah semua pemberitaan negatif yang beredar. Klub tersebut mempersilakan petugas berwenang memeriksa kelengkapan data the Citizens.
"Melalui itikad baik, Manchester City bekerja sama dengan Komite investigasi (IC), Badan Pengendalian Keuangan Klub (CFBC), terkait penyelidikan yang sedang berlangsung," demikian laporan yang dikutip dari ESPN, Rabu (15/5).
Pihak klub juga meminta komitmen IC CFBC untuk tidak membuat komentar selama berlangsungnya proses investigasi. Dalam pernyataan lanjutan, kubu City menegaskan semua dokumen keuangan klub sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan. "Tuduhan ketidakberesan finansial pada kami, sepenuhnya salah. Bukti komprehensif fakta ini, telah diberikan kepada IC CFCB," tambah laporan klub tersebut.
Tuduhan ini bermulai dari pemberitaan yang dimuat oleh media Jerman Der Spiegel. Media tersebut mendapat data dari whistleblowers football leaks.
Intinya City dinilai memanipulasi data pendapatan dari sponsor. Andai terbukti bersalah, Sergio Aguero dan rekan-rekan terancam absen pada kompetisi Liga Champions, untuk semusim. Manajemen the Citizens diberi kesempatan banding kepada pengadilan arbitrase olahraga.
Pada 2014 lalu, City pernah tersandung kasus serupa. Ketika terbukti bersalah, klub diharuskan membayar dana 49 juta poundsterling kepada UEFA. Kemudian hanya diizinkan mendaftarkan 21 pemain pada ajang Liga Champions.