REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikon musik Doris Day meninggal dunia pada usia 97 tahun setelah melawan penyakit pneumonia, Senin (13/5). Yayasan milik mendiang, Doris Day Animal Foundation, mengumumkan tidak akan ada upacara pemakaman untuk publik.
Mendiang yang memopulerkan lagu "Que Sera, Sera" dikenal sebagai sosok yang sangat produktif. Sejak 1947 sampai 1967, Day merilis lebih dari 650 lagu. Selain itu, dia juga berakting di sejumlah film layar lebar dan acara televisi.
Karier bernyanyi profesional pertama Day adalah menjadi vokalis di program radio Carlin's Carnival. Dia sempat bernyanyi di sebuah restoran lokal, lantas bergabung dalam grup musik Les Brown & His Band of Renown.
Bersama band itu, Day merekam lagu "Sentimental Journey" yang menjadi sangat populer pada 1945. Setelahnya, dia juga menjajal karier solo dengan sederet lagu hit seperti "Love Somebody", "It's Magic", dan "Perhaps Perhaps Perhaps".
Selain piawai bernyanyi, Day sudah teruji jago berakting. Perempuan bernama lengkap Doris Mary Ann von Kappelhoff itu tidak ragu menjajal berbagai genre film, mulai dari drama, musikal, bahkan komedi.
Debut layar lebar Day adalah film musikal Romance on the High Seas rilisan 1948. Fase paling sukses dari kariernya sebagai aktris adalah ketika dia membintangi sederet drama komedi romantis seperti Pillow Talk dan That Touch of Mink.
Selama 20 tahun karier sebagai aktris, Day telah beradu akting dengan Rock Hudson, Clark Gable, dan James Stewart. Kemudian, dia melanjutkan lima tahun membintangi komedi situasi yang mengusung namanya, "The Doris Day Show".
Tidak hanya sederet kesuksesan cemerlang tersebut, ujaran Day pun relevan dan patut dikenang hingga sekarang. Dilansir dari laman Stylist, ada salah satu kutipan Day yang menunjukkan betul protesnya mengenai ketimpangan gender.
Dia pernah mengatakan, "Jika seorang pria melakukan hal bodoh, orang-orang akan mengatakan 'tidakkah pria itu bodoh?'. Jika seorang perempuan melakukan hal bodoh, orang-orang mengatakan, "tidakkah para perempuan bodoh?".
Dengan ucapan sederhana, perempuan kelahiran Ohio, Amerika Serikat, itu merangkum perbedaan penyikapan terhadap laki-laki dan perempuan. Sosok Day dengan berbagai karya musik, film, dan pemikiran tajamnya, patut terekam kuat dalam sejarah.