REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendukung penuh pengajuan Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN, yang dinilai akan memperkokoh kekuatan dan sentralitas organisasi tersebut di kawasan Asia Tenggara.
Proses pengajuan Timor Leste sebagai anggota ASEAN akan menjadi salah satu topik yang dibahas Menteri Luar Negeri Timor Leste Dionisio da Costa Babo Soares dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Jumat (17/5).
"Indonesia memang merupakan salah satu negara ASEAN yang paling konsisten mendukung aplikasi Timor Leste. Ini merupakan upaya merealisasikan visi para founding fathers ASEAN untuk menyatukan seluruh negara-negara di kawasan ke dalam satu organisasi," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir dalam press briefing di Jakarta, Kamis.
Dukungan Indonesia bagi Timor Leste diberikan secara politis dan konkret, melalui berbagai bantuan pengembangan kapasitas untuk mempersiapkan negara tersebut sebelum masuk ke ASEAN. Sejak mengajukan diri menjadi anggota ASEAN pada 2011, Timor Leste terus berupaya memenuhi sejumlah prasyarat dan keselarasan baik dalam pilar politik, ekonomi, serta sosial budaya.
"Memang untuk menjadi anggota ASEAN itu prosesnya panjang karena ada sejumlah hal yang harus dipenuhi, contohnya Timor Leste baru bisa memenuhi (prasyarat) mendirikan perwakilan di seluruh negara anggota ASEAN. Ini adalah langkah yang bagus," kata Arrmanatha.
Selain Indonesia, negara anggota ASEAN yang menyetujui Timor Leste masuk ke dalam ASEAN adalah Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sementara, negara lain masih meragukan kapasitas dan kontribusi negara tersebut bagi masa depan ASEAN, mengingat masa lalu dan stabilitas negara yang baru merdeka pada 2002 itu.
Selain keanggotaan ASEAN, Menlu RI juga mengundang Timor Leste untuk berpartisipasi dalam Pacific Exposition, sebuah pameran perdagangan, investasi, dan pariwisata yang digagas Indonesia untuk semakin meningkatkan kehadirannya di Pasifik. Pameran yang dilaksanakan di Auckland, Selandia Baru, pada 11-14 Juli 2019 ditujukan untuk mengintegrasikan pasar Indonesia dan negara-negara Pasifik, termasuk dengan Timor Leste, yang potensi ekonominya besar.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Timor Leste pada 2018 tercatat sebesar 193 juta dolar AS, dengan sejumlah produk ekspor unggulan Indonesia di antaranya kendaraan bermotor, minyak sawit, peralatan rumah tangga, barang elektronik, makanan dan minuman.
"Lebih dari 30 persen kebutuhan Timor Leste dipasok dari Indonesia," kata Arrmanatha.
Selain itu, investasi Indonesia di Timor Leste terbilang cukup besar yakni 595 juta dolar AS yang meliputi sektor perbankan, minyak dan gas, produk minuman, serta infrastruktur.