REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pasukan India dan milisi separatis baku-tembak di Kashmir. Pada Kamis (16/5), petugas keamanan mengatakan ada lima orang termasuk satu warga sipil yang tewas dalam bentrokan di wilayah yang dikuasai India itu.
Ketegangan di Kashmir yang mayoritas muslim semakin memanas sejak serangan bom bunuh diri yang menewaskan 40 polisi paramiliter pada 14 Februari. Milisi asal Pakistan Jaish-e-Mohammad (JeM) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi memberikan 'kebebasan' kepada militer untuk merespon serangan tersebut. Sejak saat itu pemburuan dilakukan hampir setiap hari di desa-desa di Kashmir. Kerap kali pemburuan itu memicu kekerasan, organisasi kemanusiaan mengatakan banyak warga sipil yang terjebak dalam baku-tembak.
Modi merespon dengan keras serangan bom 14 Februari. India melepaskan serangan udara ke wilayah Pakistan yang menurut mereka tempat JeM berlatih. India juga menuduh tetangga mereka tersebut mendukung kelompok-kelompok teroris.
Banyak yang berpendapat respons keras Modi agar ia dapat meraih banyak suara dalam pemilihan umum yang dimulai 11 April sampai 19 Mei. Polisi mengatakan tiga orang anggota JeM termasuk satu orang komandan mereka dari Pakistan dan pasukan dari India tewas dalam baku tembak di Dalipora, sebuah desa disebelah selatan Kashmir.
Penduduk desa mengatakan seorang warga sipil yang diidentifikasi atas nama Rayees Ahmad Dar juga tewas setelah pasukan India mengirimnya ke rumah sebuah rumah untuk mencari para milisi. Sebelumnya, penduduk setempat sudah mengeluh bagaimana pasukan India menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia mereka untuk mencari para milisi.
Juru bicara kepolisian mengatakan Dar yang berusia 32 tahun tewas karena tembakan milisi yang membabi-buta. Ia membantah polisi mengirimnya untuk mencari para anggota milisi.
Setelah baku-tembak tersebut berakhir pada penduduk desa melempari pasukan keamanan India dengan batu. Pasukan keamanan menanggapinya dengan gas air mata. Sementara, para pengacara di pengadilan tinggi melakukan mogok untuk memprotes kematian Dar.
Kashmir sudah menjadi pusat perseturuan antara India dan Pakistan selama berpuluh-puluh tahun. Kedua negara bertetangga itu mengklaim Khasmir tapi akhirnya memecah wilayah tersebut menjadi dua bagian.
India dan Pakistan sudah berperang sebanyak tiga kali sejak mereka merdeka. Dua dari tiga perang itu terjadi di wilayah Himalaya dan hampir terjadi lagi setelah serangan bom 14 Februari lalu.
Kelompok pemberontak di Kashmir sudah berperang melawan India sejak tahun 1989. Pakistan membantah tuduhan India yang mengatakan mereka mendukung kelompok pemberontak tersebut.