Jumat 17 May 2019 11:06 WIB

Pembangunan Tol Becakayu Bakal Gusur Rumah Menteri PUPR

Kelanjutan pembangunan Tol Becakayu akan dilakukan dengan proyeksi perubahan trase.

Gerbang Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu), di pintu masuk tol Jakasampurna, Bekasi, Jawa Barat
Foto: Antara/Risky Andrianto
Gerbang Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu), di pintu masuk tol Jakasampurna, Bekasi, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kelanjutan pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di Kota Bekasi, Jawa Barat, akan dilakukan dengan proyeksi perubahan sumbu (trase) jalan. Pembangunan ini dikabarkan bakal menggusur rumah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Dari rapat terakhir hari Kamis kemarin dengan Kementerian PUPR dan BPJT (Badan Pengelola Jalan Tol) resmi berubah, kabarnya ya rumah Menteri PUPR dan tetangganya ikut kena gusur," kata Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/5).

Baca Juga

Erwin mengatakan rencana perubahan rute trase kedua Tol Becakayu sudah berembus sejak akhir 2017. Perubahan rute dilatarbelakangi masalah estetika dan nilai ekonomis pembangunan jalan Tol Becakayu.

Rumah Menteri Basuki berlokasi di Komplek Pengairan, Rawa Semut, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Lokasi perumahannya persis berada di tengah antara aliran Kalimalang dan jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Erwin melanjutkan hingga saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi belum menerima Detail Engineering Design (DED) perubahan trase kedua dari pemerintah pusat. Untuk itu, Bappeda Kota Bekasi belum bisa menganalisis wilayah mana saja yang akan terkena dampak pembangunan.

Namun, perubahan trase tidak akan mengubah tujuan awal pembangunan Tol Becakayu. Pemkot Bekasi tetap memberikan solusi agar trase Tol Becakayu melintas di Jalan Raya Kemakmuran, Bekasi Selatan.

Akan tetapi, rupanya perubahan trase bukan melalui Jalan Raya Kemakmuran, melainkan melalui Jalan M Hasibuan-Jalan Chairil Anwar-Jalan Raya Kalimalang hingga Grand Wisata, Tambun. Total panjang trase melintas di Kota Bekasi adalah 12 kilometer.

"Tujuannya kan agar warga Kabupaten Bekasi mudah kalau ke Jakarta. Trase baru ini tetap bisa memudahkan warga kabupaten khususnya wilayah Tambun Selatan, Tambun Utara, Rawa Kalong, bisa memanfaatkan infrastruktur tersebut," katanya.

Kendati demikian, Pemkot Bekasi berharap pemerintah tetap memikirkan estetika pusat Kota Bekasi. Sebab, trase II-A tetap melintas sebagian di Jalan Ahmad Yani.

Public Relations Officer PT Waskita Karya Indah Febrianti mengatakan hingga saat ini pihaknya masih membahas perubahan trase tersebut. "Pembahasan belum final, tapi begitu sudah ada keputusannya, akan segera kami sampaikan ke publik," kata Indah.

Menurut dia, hingga kini rencana usulan trase pada seksi II-B masih dalam pembahasan antara Waskita Toll Road dengan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selaku pemegang konsesi tol tersebut. Meski demikian, proyek Tol Becakayu terus berjalan. Berdasarkan data, progress pelaksanaan Tol Becakayu sampai tanggal 28 April 2019 untuk seksi I ruas Casablanca-Jakasampurna mencapai 89,506 persen dari rencana 90,255 persen.

Kemudian pada seksi II-A ruas Jakasampurna-Ahmad Yani mencapai 37,091 persen dari rencana 52,214 persen, sehingga bila ditotal kedua progresnya telah mencapai 76,327 persen dari target 80,690 persen. "Target penyelesaian konstruksi untuk seksi I dan seksi II-A pada September 2019," katanya.

Total rencana jalan Tol Becakayu pada seksi I dan seksi II-A sepanjang 16,77 kilometer. Dari jumlah tersebut, ruas jalan tol yang telah beroperasi mencapai 10,2 kilometer, sedangkan jalan tol dalam konstruksi mencapai 6,57 kilometer.

 

 

TAKE 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement