Selasa 21 May 2019 08:28 WIB

Cegah Pengerahan Massa, Petugas di Sukabumi Razia Kendaraan

Polisi mengedepankan upaya persuasif agar warga tak terprovokasi datang ke Jakarta

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Friska Yolanda
Personel Polri melakukan pemeriksaan identitas penumpang bus (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Personel Polri melakukan pemeriksaan identitas penumpang bus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petugas gabungan TNI-Polri melakukan upaya penyekatan massa dari Sukabumi menuju Jakarta Senin (20/5) malam hingga Selasa (21/5) dini hari. Upaya ini dilakukan untuk mencegah mobilisasi massa dari Sukabumi menuju Jakarta.

Petugas yang dikerahkan yang berjumlah ratusan tersebut berasal dari personel Polres Sukabumi Kota dan aparat TNI. Mereka menggelar operasi cipta kondisi di pertigaan Jalan Raya Cibolang Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Petugas memeriksa kendaraan yang melintas dari arah Sukabumi menuju Jakarta.

Baca Juga

"Kami melaksanakan apel gabungan dalam rangka melakukam upaya persuasif dan memeriksa kendaraan-kendaraan penumpang," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan. 

Pemeriksaan kendaraan dilakukan terutama bagi yang diperkirakan akan dipergunakan oleh massa yang akan berangkat ke Jakarta.

Polisi, ungkap Susatyo, mengedepankan imbauan agar massa tidak terprovokasi untuk berangkat ke Jakarta. Hasilnya, hingga Selasa dini, hari petugas tidak menemukan hal-hal yang negatif selama kegiatan operasi berlangsung. Petugas gabungan belum menemukan adanya indikasi yang menonjol untuk masyarakat Sukabumi dan sekitarnya yang berangkat ke Jakarta. 

Ia berharap kepada masyarakat agar bersikap lebih dewasa dalam berpolitik dengan menunggu hasil pemilu yang sesuai dengan aturan yang berlaku. "Mari sama-sama menunggu hasilnya sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku," terang Susatyo. 

Rencananya, penyekatan yang dilakukan oleh personel gabungan tersebut akan dilaksanakan secara rutin dan terus menerus hingga proses penetapan oleh KPU. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement