Kamis 23 May 2019 17:34 WIB

Tengku Zulkarnain: Zikir Arifin Memunculkan Perasaan Nikmat

Arifin Ilham dinilainya sebagai sosok ulama muda yang shaleh.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Jemaah membawa peti berisi jenazah Ustad Arifin Ilham yang baru tiba dari Penang, Malaysia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019).
Foto: Antara/Deka Wira
Jemaah membawa peti berisi jenazah Ustad Arifin Ilham yang baru tiba dari Penang, Malaysia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Almarhum Ustaz Arifin Ilham setiap malam pergantian tahun memimpin zikir dalam acara Dzikir Nasional di Masjid At-Tin, TMII, Jakarta Timur. Sesi zikir yang dipimpin Pendiri Majelis Az-Zikra itu selalu dinanti-nanti peserta Dzikir Nasional.  

Selain ustaz Arifin, ustaz Tengku Zulkarnain tidak pernah absen memberikan tausiyah di malam pergantian tahun dalam acara Dzikir Nasional. Di matanya, almarhum adalah sosok ulama muda yang shaleh.

Baca Juga

"Beliau punya ciri khas dan kelebihan saat membawakan (memimpin) zikir, saat memimpin zikir menimbulkan perasaan nikmat, kenikmatan itu bisa dirasakan orang lain yang ikut berzikir," kata Ustaz Zulkarnain kepada Republika.co.id, Kamis (23/5).

Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu juga melihat almarhum Ustaz Arifin sangat gigih dalam berdakwah. Juga gigih dalam mengajak masyarakat untuk selalu berzikir dan mentaati aturan-aturan Allah SWT.

Menurutnya, Ustaz Arifin sebagai ulama sekaligus tokoh nasional telah banyak berbuat baik. Tetapi almarhum tidak banyak menuntut apapun. Hal yang membuat Ustaz Zulkarnain semakin kagum dengan sosok Ustaz Arifin karena almarhum tidak tergiur terlibat dalam dunia politik praktis.

"Beliau tidak pernah menjadi juru kampanye, beliau tidak mau menjadi anggota salah satu partai politik atau menjadi pejabat negara atau anggota DPR," ujarnya.

Ia mengungkapkan, almarhum tidak tertarik dengan jabatan-jabatan di pemerintahan maupun di DPR. Tujuan Ustaz Arifin murni untuk agama Islam dan dakwah. "Itu yang saya lihat dari sosok Ustaz Arifin," ungkapnya.

Ustaz Zulkarnain juga melihat almarhum memiliki rasa kasih sayang yang luhur. Perhatian almarhum terhadap tetangga dan kaum dhuafa sangat besar. Ustaz Arifin sangat menghormati orang tua, tidak pernah bicara kasar dan selalu lembut perkataannya. "Sama saya memanggil ayahanda," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement