REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi peserta demonstrasi di sekitar Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Rabu (22/5) lalu yang melakukan aksinya dengan tertib. Namun, ia menyayangkan, aksi yang semula damai tersebut dicoreng oleh oknum yang sengaja membuat rusuh.
"Jangan berikan ruang bagi para perusuh yang telah merusak aksi demonstrasi yang semula berjalan dengan damai," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (24/5).
Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk memproses hukum para provokator dan pelaku rusuh pada Aksi 22 Mei lalu sesuai ketentuan yang berlaku dan transparan. Menurutnya, hal diperlukan agar masyarakat menyadari bahwa semua tindakan yang dilakukan diatur oleh hukum.
"Bagi yang melanggar aturan harus berhadapan dengan hukum,” tegas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.
Selain itu, ia berharap agar tidak lagi korban yang jatuh pascakerusuhan 22 Mei lalu. Ia juga meminta semua pihak untuk tidak perlu lagi turun ke jalan untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang ingin sengaja merusak Indonesia.
Kemudian, ia juga mengaku bersyukur lantaran situasi saat ini sudah berangsur kondusif. "Alhamdulillah kondisi hari ini sudah berangsur tenang dan kondusif. Mudah-mudahan ketenangan ini terus berjalan. Mari kita akhiri konflik yang ada. Sudah saatnya kita kembali bergandengan tangan dan merekatkan kembali persaudaraan serta persatuan bangsa yang sempat terkoyak,” kata politikus Partai Golkar itu.
Terakhir, Bamsoet juga menyampaikan rasa prihatin dan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka baik dari pihak kepolisian maupun demonstran. Ia mendoakan agar para korban yang luka bisa segera pulih.
"Mari sudahi penggunaan kekerasan dalam berdemonstrasi. Selain tidak ada gunanya, juga malah merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar,” ajaknya.