REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keberadaan pasar tumpah di sepanjang jalur pantura Kabupaten Cirebon masih menjadi perhatian polisi dalam menghadapi arus mudik lebaran 2019. Sejumlah upaya pun akan dilakukan untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan akibat keberadaan pasar tersebut.
Adapun sejumlah pasar tumpah di jalur pantura Cirebon di antaranya adalah Pasar Tegalgubug di Kecamatan Arjawinangun, Pasar Kue Weru dan Pasar Pasalaran di Kecamatan Weru, Pasar Gebang di Kecamatan Gebang, maupun Pasar Losari di Kecamatan Losari.
Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto, menyatakan, sudah berkoordinasi dengan kepala pasar untuk mengantisipasi hal tersebut. Berbagai langkah pun akan dilakukan jajarannya.
"Untuk H-7 lebaran, pedagang yang jualan di Pasar Tegalgubug misalnya, sudah clear," kata Suhermanto, saat pengecekan jalur mudik bersama Dirbinmas Polda Jabar, Kamis (22/5).
Para pedagang itu nantinya akan dimasukkan seluruhnya ke dalam pasar sehingga tidak ada lagi yang berjualan di pinggir jalan. Polisi juga akan menempatkan personelnya untuk melakukan pagar betis di depan pasar tersebut.
Selain pedagang, penertiban pun akan dilakukan terhadap para tukang becak yang biasa mangkal di sekitar pasar tumpah. Untuk itu, kepolisian akan berkoordinasi dengan pemda guna pemberian kompensasi kepada tukang becak tersebut.
Tak hanya itu, petugas juga akan menutup sejumlah putaran balik (u-turn) dan menempatkan petugas agar para pengguna kendaraan tidak sembarang memutar balik. Pasalnya, U-turn berpotensi menjadi salah satu penyebab tersendatnya arus kendaraan.
Kepala Pasar Tegalgubug, Khoiron, menjelaskan, jumlah pedagang di pasar tersebut ada sekitar 10 ribu orang. Selain berjualan di dalam pasar, adapula sekitar 500 pedagang yang berjualan di bahu jalan di sekitar Pasar Tegalgubug.
"Untuk para penarik becak, kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan," kata Khoiron.