Ahad 26 May 2019 10:08 WIB

Trump Sebut Masih Percaya pada Kim Jong-un

Korut mnejadi isu utama pertemuan Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura.
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan tetap percaya pada pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un meskipun ada uji coba senjata Pyongyang baru-baru ini. Ia menyampaikan hal ini melalui Twitter, Ahad (26/5).

"Korut menembakkan beberapa senjata kecil, yang mengganggu sebagian orang saya, dan yang lain, tetapi bukan saya," tulis Trump di Twitter merujuk pada tes senjata pada awal Mei, dilansir Channel News Asia, Ahad (26/5).

Baca Juga

Ia menyebut Kim mengiriminya sinyal melalui komentar media pemerintah Korut tentang Wakil Presiden AS Joe Biden. Mantan wakil presiden itu diberi label IQ rendah karena mengkritik Kim.

"Saya memiliki keyakinan Kim akan menepati janjinya kepada saya, dan juga tersenyum ketika ia menyebut  Joe Biden individu IQ rendah, dan lebih buruk lagi. Mungkin itu mengirim saya sinyal?," ucap Trump

Saat ini, Trump berada di Jepang yang bertujuan meningkatkan hubungan dengan sekutu dekat Washington. Korut merupakan salah satu isu utama dalam agenda karena Trump bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Beberapa jam sebelum Trump mendarat pada Sabtu, Penasihat Keamanan Nasionalnya, John Bolton mengatakan kepada media lokal tidak diragukan uji coba rudal Pyongyang baru-baru ini telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun bersikeras bahwa Washington masih siap untuk melanjutkan pembicaraan.

Pyongyang menembakkan dua rudal jarak pendek pada 9 Mei setelah latihan sebelumnya pada 4 Mei. Ini menjadi yang pertama dalam 18 bulan. Korut tidak meluncurkan rudal dari November 2017, tak lama sebelum Kim yang dulu pernah menyendiri memulai pembicaraan diplomatik.

Dalam sejarah yang pertama, Trump bertemu dengan Kim di Singapura pada Juni 2018. Kemudian kembali bertemu di Hanoi pada Februari pada pertemuan yang berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement