REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengaku sedih atas pengunduran diri Theresa May dari posisinya sebagai perdana menteri Inggris. Hal ini disampaikan Trump pada Jumat kemarin waktu setempat, sehari setelah Theresa mengundurkan diri.
"Saya merasa sangat sedih untuk Theresa, saya sangat menyukainya. Dia bekerja sangat keras," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Ahad (26/5).
Theresa akan mundur dari kantor pemerintahan dan juga sebagai pemimpin Partai Konservatif pada 7 Juni mendatang. Pengumuman pengunduran dirinya datang setelah bertemu dengan ketua komite partainya Sir Graham Brady yang juga telah mengundurkan diri dari jabatannya.
Dalam sambutannya, Trump menggambarkan Theresa sebagai, wanita baik dan sangat kuat. "Dan akan selalu menjadi masalah penyesalan yang mendalam bagi saya. Dia memutuskan untuk melakukan sesuatu yang membuat orang terkejut, beberapa orang tidak."
Trump akan melakukan kunjungan kenegaraan resmi ke Inggris pada 3-5 Juni nanti.
Sebelumnya Theresa menyatakan pengunduran dirinya di depan rumah dinasnya di Downing Street 10. "Saya akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Konservatif dan Unionist pada hari Jumat, 7 Juni, sehingga seorang suksesor dapat dipilih," kata Theresa.
Theresa May yang dulu mendukung keanggotaan Inggris di Uni Eropa naik ke kursi Perdana Menteri setelah pemilih Inggris menyetujui negaranya meninggalkan Uni Eropa dalam sebuah referendum tahun 2016. Theresa May kemudian harus memimpin proses keluarnya Inggris atau Brexit. Sayang hingga kini usulan May soal kesepakatan dengan Uni Eropa selalu ditolak parlemen.