Senin 25 Sep 2023 07:19 WIB

Ribuan Pengunjuk Rasa Minta Inggris Gabung Kembali ke Uni Eropa

Dalam referendum pada 2016, mayoritas warga Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Inggris dan Uni Eropa
Foto: Reuters
Bendera Inggris dan Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ribuan pengunjuk rasa anti-Brexit berkumpul di ibu kota Inggris, London, untuk menyerukan bergabung kembali dengan Uni Eropa (UE) pada akhir pekan. Kegiatan itu diselenggarakan oleh National Rejoin March. 

Mereka yang mendukung agenda pengambungan kembali ini berbaris menuju Lapangan Parlemen. Para demonstrans menuntut agar negara itu kembali dengan aliansi negara-negara Eropa. 

Baca Juga

Para pengunjuk rasa membawa bendera UE dan mengenakan topi serta kaos yang juga menampilkan bendera UE. Mereka juga membawa spanduk yang meminta pemerintah yang memimpin sekarang untuk mundur.

Ketua Gerakan Eropa Inggris yang juga menghadiri pawai tersebut Mike Galsworthy mengatakan, bahwa Brexit adalah pengkhianatan terhadap kelas pekerja. Dampak yang paling terasa atas keputusan Inggris ini adalah pekerja kelas menengah ke bawah di bidang perikanan, pertanian, dan lainnya.

“Kita membutuhkan seluruh negara untuk bersama-sama menyerukan batalkan Brexit dan memastikan bahwa kita bergabung kembali dengan Uni Eropa dan kembali mendapatkan kursi di meja perundingan,” ujar Galsworthy dikutip dari Anadolu Agency.

Dalam referendum yang diadakan di Inggris pada 2016, mayoritas warga Inggris memilih mengeluarkan negara tersebut dari UE. Setelah perjanjian penarikan Brexit yang ditandatangani oleh perwakilan Inggris dan UE pada 24 Januari 2020, Inggris secara resmi menarik diri dari UE pada 31 Januari 2020.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement