REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan kunjungan kenegaraan empat hari ke Jepang membicarakan mengenai berbagai hal. Pada Ahad (26/5) pagi, satu putaran golf selalu menjadi agenda setiap kali Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertemu.
Presiden AS naik helikopter Marine One di Tokyo dan terbang ke selatan tepatnya di Mobara Country Club untuk putaran pagi 16 lubang golf permainan dengan pemimpin Jepang.
Abe adalah teman terdekat Trump di antara para pemimpin dunia. The Associated Press mencatat, permaian golf mereka kali ini adalah kelima kalinya kedua pemimpin negara bermain bersama sejak Trump menjabat.
"Pergi bermain golf sekarang dengan @AbeShinzo. Jepang menyukai permainan," kata Trump melalui akun resmi Twitter, Ahad. Begitupun Abe juga memposting foto selfie dengan Trump di akun resmi Twitternya, keduanya tersenyum lebar di lapangan golf hijau.
Membicarakan menyoal perdagangan kedua negara, Abe memiliki strategi menjaga negaranya keluar dari cengkraman Trump di tengah-tengah ketegangan perdagangan AS-Jepang dan ancaman yang berlanjut dari Korea Utara kepada kedua negara.
Trump pun telah mencari perjanjian perdagangan bilateral dengan Tokyo sejak dia menarik AS keluar dari perjanjian perdagangan Trans-Pasifik Kemitraan multinasional dua tahun lalu, meskipun analis memperkirakan tidak ada terobosan selama kunjungan Trump.
"Kemajuan besar dibuat dalam Negosiasi Perdagangan AS dengan Jepang. Pertanian dan daging sapi sangat berperan dalam hal ini. Banyak yang akan menunggu sampai setelah pemilihan Juli mereka di mana saya mengantisipasi sejumlah besar!" Ujar Trump melalui akun resmi Twitternya merujuk pada pemilihan parlemen Jepang yang akan datang.
Dilaporkan dari Tokyo, koresponden Al Jazeera Wayne Hay mengatakan, perdagangan antara kedua negara akan dibahas. "Namun, kami tidak mengharapkan pengumuman signifikan selama beberapa hari ke depan," katanya.
Trump juga mengatakan kepada para pemimpin bisnis setelah tiba di Tokyo pada Sabtu malam bahwa AS dan Jepang akan bekerja keras menegosiasikan perjanjian perdagangan bilateral baru yang akan menguntungkan kedua negara. Ia mengatakan, bahwa kedua belah pihak berharap dapat mengatasi ketidakseimbangan perdagangan melaluu kesepakatan perdagangan bilateral.
"Sehingga dapat menghilangkan hambatan untuk ekspor Amerika Serikat, dan memastikan keadilan dan hubungan timbal balik dalam hubungan kami. Dan pasti kami semakin dekat," katanya.
Isu Sebelumnya, Pemerintahan Trump telah mengancam Jepang dengan tarif baru pada impor mobil dan suku cadang mobil dengan alasan keamanan nasional. Trump menyarankan AS akan mengenakan tarif jika AS tidak dapat merebut konsesi dari Jepang dan Uni Eropa. Sementara pada April lalu, surplus perdagangan Jepang melonjak hampir 18 persen menjadi 6,6 miliar dolar AS.