Senin 27 May 2019 19:02 WIB

KA Bandara untuk YIA Masih Sepi Penumpang

KA Bandara yang melayani Yogyakarta International Airport masih sepi penumpang

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Bandara di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (8/5/2019).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Bandara di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (8/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kereta Api Bandara yang melayani kebutuhan Yogyakarta International Airport (YIA) masih sepi penumpang. Padahal, jadwal keberangkatan sudah disesuaikan dengan keberangkatan maskapai.

EVC PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Purwanto mengatakan, semua sarana dan prasarana KA Bandara sudah siap 100 persen. Tapi, sejauh ini memang belum begitu banyak penumpang yang menggunakan.

Baca Juga

"Untuk hari ini eksisting berjalan satu hari satu trip dari Maguwo hingga Wojo itu untuk pulang dan pergi," kata Eko saat ditemui di Stasiun Yogyakarta Tugu, Ahad (26/5).

Sejauh ini, KA Bandara sudah menyesuaikan jadwalnya dengan maskapai Citilink. Tapi, informasinya, akan ada tambahan-tambahan penerbangan yang beroperasi di YIA.

"Nanti kalau sudah ada kami sinkronkan, supaya bia dilayani baik yang menuju maupun meninggalkan YIA," ujar Eko.

Selain itu, mereka tengah mempertimbangkan permintaan dari luar DIY seperti Solo. Karenanya, komunikasi terus dilakukan baik ke Angkasa Pura maupun maskapai-maskapai.

"Dari kapasitas 196 tempat duduk, pernah terjual sampai di atas 187 tempat duduk, tapi penumpangnya ikut pulang waktu itu, sebagian besar mungkin masih penjajakan," kata Eko.

Selama ini, terdapat dua rangkaian kereta yang dioperasikan untuk KA Bandara. Tapi, Daop 6 telah mendatangkan satu rangkaian kereta sebagai cadangan.

Satu rangkaian kereta itu sendiri didatangkan dari Lampung. Menurut Eko, itu dilakukan demi mengantisipasi jika YIA sudah beroperasi secara penuh, yang kemungkinan bersamaan dengan Adi Soemarmo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement