REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD Golkar Sultra Ridwan Bae membantah kabar adanya persiapan pengurus Golkar di tingkat provinsi yang menginkankan adanya percepatan musyawarah nasional (munas). Apalagi, jika percepatan munas dikaitkan dengan wacana penurunan Airlanggar Hartarto sebagai ketua umum.
Menurut Ridwan, Airlangga telah berhasil memimpin Golkar. Karena itu, Ridwan menilai dia layak melanjutkan ke periode berikutnya. "Saya kira dia layak karena baru setahun dia pimpin. Saya sih berharap seperti itu andaikata kita semua sepakat" kata Ridwan, Senin (27/5).
Berdasartkan aturan, lanjut Ridwan, sesuai hasil munaslub 2017, jabatan Airlangga habis tahun ini. Namun, bisa diperpanjang sesuai kesepakatan di Rapimnas.
Sekali lagi, dia setuju apabila Airlangga kembali memimpin Golkar di periode berikutnya. Dia merasa, Golkar cukup kondusif di bawah kendali Airlangga.
"Kepemimpinan Airlangga cukup kondusif dan cukup sukses memberikan hingar bingar positif buat Golkar," kata Ridwan.
"Saya berharap semua kader Golkar berpikiran sama untuk ketenangan internal," kata Ridwan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono tak sependapat dengan usulan sejumlah pihak untuk mempercepat munas pergantian pimpinan Partai Golkar. Hal ini kata Agung, karena tak ada alasan untuk memajukan Munas Golkar yang sedianya dilaksanakan pada Desember 2019.
"Mungkin ada 1-2 orang yang berpendapat tapi secara luas DPD-DPD itu tidak ada. Karena mengingat pertama, memang tidak ada alasan mengajukan Munaslub, karena semua sudah berjalan sebagaimana mestinya," ujar Agung di Kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta, Senin (27/5).
Ia juga tidak sependapat perolehan suara Golkar menurun karena gagalnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sebaliknya, Agung mengapresiasi kepemimpinan Airlangga Hartarto yang mengembalikan Partai Golkar, setelah pada kepemimpinan era Setya Novanto elektabilitas Golkar sempat merosot hingga 7-8 persen.