REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mewanti-wanti jajarannya untuk memberi perhatian lebih terhadap titik-titik rawan macet di Jatim. Luki mengungkapkan, setidaknya ada titik-titik rawan macet di Jatim saat arus mudik 2019. Lima titik tersebut, lanjut Luki, tersebar di beberapa daerah seperti Nganjuk, Kediri, Malang, Sidoarjo, hingga Jombang.
"Ada lima titik yang tetap menjadi perhatian khusus jajaran Polda Jatim. Yaitu arteri perlintasan Mintil, Nganjuk; kemudian wilayah Mengkreng, Kediri; Karanglo, Malang; Waruugunung, Sidoarjo; dan Bandar Kedungmulyo, Jombang," kata Luki usai melaksanakan apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2019 di lapangan Mapolda Jatim, Surabaya, Selasa (28/5).
Terkait tempat-tempat yang rawan kriminalitas, menurut Luki, tujuan wisata merupakan tempat paling rawan kriminalitas. Maka dari itu, dia menginstruksikan jajarannya untuk memperketat pengamanan di tempat-tempat pariwisata yang ada di Jatim.
Selain itu, lanjut Luki, yang juga memerlukan pengawasan ekstra adalah rumah-rumah kosong warga masyarakat yang ditinggal mudik pemiliknya. Luki memgaku, dirinya juga telah menginstruksikan jajarannya untuk memberikan pengamanan ekstra di perumahan-perumahan yang banyak ditinggal mudik pemiliknya.
"Rawan kriminalitas yang jelas di tempat-tempat wisata, karena ini memang jumlah penduduk di Jatim akan lebih banyak, karena banyaknya warga yang membawa sanak sodaranya pulang kampung. Banyaknya rumah kosong ini juga jadi prioritas pengawasan kami untuk antisipasi kriminalitas," ujar Luki.
Luki mengungkapkan, 9.761 personel gabungan diterjunkan pada Operasi Ketupat 2019, dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 2019 di wilayahnya. Personel yang diterjunkan, kata Luki, merupakan personel gabungan yang terdiri terdiri dari TNI 1.500 personel, Dishub 975 personel, Jasa Raharja 82 personel, dan sisanya dari aparat kepolisian.