Rabu 29 May 2019 09:37 WIB

Indocement Kejar Target Penjualan Usai Lebaran

Permintaan semen diperkirakan meningkat hingga empat persen di paruh kedua 2019.

 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk masih menunjukkan angka minus hingga April 2019 yakni minus 2,9 persen. Namun, perseroan masih optimistis dapat mengejar target penjualan usai Lebaran 1440 Hijriah dan rampungnya proses Pemilu 2019 hingga penetapan presiden terpilih.

"Kami berharap bahwa setelah Lebaran dan setelah ada pengumuman hasil Pemilu, permintaan semen akan meningkat drastis," ujar Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Karyawijaya pada kegiatan buka puasa bersama di kantornyadi Jakarta, Selasa (28/5) petang.

Baca Juga

Christian optimistis mengejar target pada semester kedua di tahun 2019, mengingat pembangunan infrastruktur dan juga pasar properti cenderung menggeliat pada pertengahan hingga pengujung tahun. "Kami perkirakan akan mengalami peningkatan, dan Indocement dalam posisi yang siap untuk memenuhi kebutuhan konsumsi klinker domestik tersebut," tuturnya.

Menurut dia, Indocement menghadapi persaingan yang ketat di pasaran dengan masuknya pemain semen baru. Terlebih, saat ini pasokan semen terus-menerus mengalami kelebihan.

Di samping itu, pada semester kedua 2019, Indocement mengantisipasi naiknya permintaan domestik bersumber dari lanjutan program infrastruktur dan ekspektasi peningkatan di sektor properti. "Kami perkirakan sampai dengan akhir 2019, pertumbuhan konsumsi semen domestik akan mengalami peningkatan sebesar tiga persen sampai dengan empat persen dibandingkan dengan tahun lalu," kata Christian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement