Rabu 29 May 2019 16:59 WIB

MUI: Ramadhan Tahun Depan tak Ada Lagi Goyangan Erotis di TV

MUI mengatakan KPI telah sepakat untuk melarang tayangan erotis di TV saat Ramadhan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Reiny Dwinanda
Logo MUI
Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap acara yang mempertunjukkan goyang sensual tidak lagi ditayangkan di televisi nasional, khususnya pada saat Ramadhan. MUI telah mengusulkan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk melarang stasiun televisi menyiarkan tayangan yang mengandung unsur erotis.

"Kami berembuk dengan KPI, tahun depan di waktu buka dan sahur tidak ada acara yang bergoyang, tidak boleh mengandung unsur-unsur erotisme," ujar Ketua Bidang Infokom MUI Masduki Baidlowi saat konferensi pers di gedung MUI, Jakarta, Rabu (29/5).

Baca Juga

Masduki mengatakan, KPI telah menyambut baik usulan tersebut. Ke depannya, KPI akan membuatkan regulasi yang dapat dipahami oleh semua pihak, khususnya pihak pertelevisian.

"Kami sudah berdiskusi dengan KPI yang mempunyai kewenangan di wilayah hukum positif," ucap Wasekjen PBNU ini.

Masduki menjelaskan, setelah regulasi itu dibuat, nantinya pelaku industri televisi akan dipanggil untuk mendengarkan dan menyosialisasikan aturan tersebut. Pengelola TV dan artis menjadi target sosialisasi.

MUI telah mengumumkan program yang harus dievaluasi serius selama bulan Ramadhan 1440 Hijriyah. Program Sahur Seger Trans7, Sahurnya Pesbukers ANTV, Pesbukers Ramadan ANTV, Bukber Wo Banget Trans7, dan Gado-gado Sahur Trans7 termasuk di dalamnya.

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis yang menjadi tim pemantau program-program tersebut menjelaskan, banyak laporan yang datang dari kalangan masyarakat untuk menutup program yang tidak senapas dengan bulan suci Ramadhan. Karena itu, MUI kemudian melakukan pemantauan terhadap program televisi dari awal Ramadhan sampai 20 Ramadhan 1440 Hijriyah.

"Nanti kami juga berikan apresiasi juga bagi program-program yang baik di bulan Ramadhan," ujar Kiai Cholil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement