Jumat 31 May 2019 15:15 WIB

Kisah Muazin Pertama di Dunia

Rasul mulai mensyariatkan azan serta menunjuk Bilal untuk kumandangkan azan,

Masjid Nabawi
Foto: Republika/Karta Rahardja
Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islam memandang semua manusia memiliki derajat sama, hanya tingkat ketakwaanlah yang membedakannya. Maka, jangan heran bila Rasulullah SAW memilih langsung Bilal bin Rabah menjadi muazin atau orang yang mengumandangkan azan pertama di dunia.

Bilal merupakan seorang budak berkulit hitam dari Habasyah atau Ethiopia. Dia lahir daerah As Sarah sekitar 43 tahun sebelum hijrah. Ia memiliki majikan bernama Umayyah bin Khalaf yang sangat membenci Islam dan menentang Nabi Muhammad. Meski begitu, Bilal justru tertarik dengan Islam karena Umayyah bersama rekan-rekannya sering membahas dakwah Rasulullah.

Bilal kemudian menemui Baginda Nabi dan menyatakan diri masuk Islam tanpa keraguan. Mengetahui budaknya beriman kepada Allah, Umayyah sangat marah hingga tega menyiksa pria yang digambarkan bertubuh tinggi kurus itu. Demi memurtadkan Bilal, berbagai siksaan dilakukannya. Mulai dari menjemur Bilal di padang pasir tanpa pakaian sampai memukulnya dengan batu.

Tak gentar sedikit pun, Bilal tetap me megang teguh agama barunya. Keimanan telah menancap kuat pada dirinya. Mendengar kondisi mengenaskan Bilal, Abu Bakar kemudian memer dekakan Bilal. Sejak itu, Bilal selalu berada di dekat Rasulullah. Ia juga ikut Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah. Ketika di Madinah, tempat tinggal Bilal tak jauh pula dari rumah Rasulullah.

Saat Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasul mulai mensyariatkan azan serta menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan. Dalam buku Ash Shuffah karya Yakhsyallah Mansur, ada beberapa alasan Bilal diberi tugas mulia tersebut.

Di antaranya karena Bilal memiliki suara yang merdu dan lantang. Diceritakan, siapa pun akan bergetar hatinya bila mendengar sang muazin menyerukan azan. Biasanya setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah sambil berseru, "Mari melaksanakan shalat, mari meraih shalat." Selanjutnya, ia melantunkan iqamat, saat melihat Rasulullah keluar dari rumah.

Walau berlatar belakang seorang budak, tapi tak secuil pun Nabi Muhammad merendahkan Bilal. Bahkan, bagi Rasul pria berambut keriting tersebut amat spesial. Ketika Nabi Muhammad menaklukkan kota Makkah, beliau berjalan di depan pasukan Muslim bersama Bilal. Kemudian, beliau masuk ke Ka'bah ditemani tiga sahabat, yakni Utsman bin Thalhah, Usamah bin Zaid, serta Bilal bin Rabah.

Kala itu, ribuan orang berkumpul di sekitar Ka'bah termasuk para Quraisy yang baru masuk Islam. Pada saat bersejarah tersebut, Rasulullah lalu menyuruh Bilal naik ke atap Ka'bah untuk menyerukan azan Zuhur. Dengan senang hati muazin pilihan Rasul ini melaksanakan perintah. Hari itu, azan pertama di Makkah pun resmi dikumandangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement