REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengenang detik-detik dirinya mendampingi Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono) hingga menghembuskan nafas terakhir. Dalam sambutannya, SBY mengatakan dirinya sempat melantunkan doa saat Ani Yudhoyono melalui masa-masa kritis.
"Aku mohon, waktu itu saya katakan seperti ini, panjangkanlah usia istri tercinta, kalau itu membawa kebaikan baginya. Namun, ya, Allah kami ikhlas, kalau engkau memanggil istri tercinta kehadirat jika itu membawa kebaikan baginya. Saya sampaikan itu sebelum mengembuskan nafas yang terakhir," kata SBY dalam sambutannya sebelum melepas jenazah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Ahad (2/6).
Ketua umum Partai Demokrat itu menceritakan sebelum Ani mengembuskan nafas yang terakhir, dirinya dan kedua anaknya serta menantunya membisikan kata-kata ke telinga Ani Yudhoyono. Ia menyadari ketika itu istrinya memang sudah tidak dalam keadaan sadarkan diri karena diberi obat bius.
"Tetapi semua yang kami sampaikan, termasuk yang saya sampaikan Ibu Ani membalasnya dengan titik air mata di sudut matanya," katanya
Melihat hal itu, SBY mengatakan dirinya spontan menyeka air mata yang keluar dari sudut mata istrinya itu. Ia menuturkan air matanya pun ikut jatuh ke kening istrinya tersebut.
"Saya menyatukan air mata itu, mohon kepada Allah ya tuhan, inilah persatuan air mata kami, air mata cinta, air mata kasih, dan air mata sayang. Semoga hal ini bermanfaat bagi pengambilan keputusanmu ya Allah," ungkapnya.
Tidak lama setelah itu, SBY mengungkapkan dengan sangat tenang dan tanpa goncangan, Ani mengembuskan nafas terakhir. Para keluarga pun seketika membacakan kalimat syahadat dan mendoakan kepergian Ani Yudhoyono.
"Setelah itu saya cium keningnya, saya ucapkan, selamat jalan istri tercinta 'good bye' semoga engkau hidup tenang dan bahagia di sisi Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa," ucapnya.